kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.330   0,00   0,00%
  • IDX 7.345   -53,46   -0,72%
  • KOMPAS100 1.030   -14,36   -1,37%
  • LQ45 782   -6,67   -0,85%
  • ISSI 245   -3,19   -1,29%
  • IDX30 405   -3,55   -0,87%
  • IDXHIDIV20 467   0,58   0,12%
  • IDX80 116   -1,36   -1,15%
  • IDXV30 118   -0,58   -0,49%
  • IDXQ30 130   -0,02   -0,02%

Lending rate masih tinggi, sektor properti stagnan


Kamis, 19 Oktober 2017 / 21:24 WIB
Lending rate masih tinggi, sektor properti stagnan


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day reverse repo rate sebesar 4,25%. Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Tingkat suku bunga tersebut sama dengan tingkat suku bunga acuan pada bulan September.

Sebelumnya, BI Rate sempat turun secara bertahap dari 4,75%, lalu 4,5%, dan kemudian 4,25%. Sejumlah analis sebelumnya menyatakan, penurunan suku bunga acuan tersebut bisa memberikan pengaruh pada beberapa sektor. Di antaranya seperti sektor properti dan ritel.

Liyanto Sudarso, Investment Analyst MNC Asset Management menilai belum ada pengaruh yang signifikan pada pasar. "Karena lending rate perbankan masih tinggi sekitar 8%," ujar Liyanto kepada KONTAN, Kamis (19/10).

Hal itu membuat net interest margin (NIM) industri perbankan Indonesia menjadi tinggi. Bahkan, NIM di Indonesia masih yang paling besar di Asia Tenggara. "Di Asia Tenggara, semua NIM perbankan itu mayoritas di bawah 5%," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×