kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.318   28,00   0,17%
  • IDX 6.748   -54,81   -0,81%
  • KOMPAS100 996   -9,48   -0,94%
  • LQ45 769   -7,95   -1,02%
  • ISSI 211   -0,75   -0,35%
  • IDX30 399   -3,09   -0,77%
  • IDXHIDIV20 481   -2,78   -0,58%
  • IDX80 112   -1,12   -0,98%
  • IDXV30 118   -0,20   -0,17%
  • IDXQ30 131   -1,06   -0,81%

Lending rate masih tinggi, sektor properti stagnan


Kamis, 19 Oktober 2017 / 21:24 WIB
Lending rate masih tinggi, sektor properti stagnan


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day reverse repo rate sebesar 4,25%. Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Tingkat suku bunga tersebut sama dengan tingkat suku bunga acuan pada bulan September.

Sebelumnya, BI Rate sempat turun secara bertahap dari 4,75%, lalu 4,5%, dan kemudian 4,25%. Sejumlah analis sebelumnya menyatakan, penurunan suku bunga acuan tersebut bisa memberikan pengaruh pada beberapa sektor. Di antaranya seperti sektor properti dan ritel.

Liyanto Sudarso, Investment Analyst MNC Asset Management menilai belum ada pengaruh yang signifikan pada pasar. "Karena lending rate perbankan masih tinggi sekitar 8%," ujar Liyanto kepada KONTAN, Kamis (19/10).

Hal itu membuat net interest margin (NIM) industri perbankan Indonesia menjadi tinggi. Bahkan, NIM di Indonesia masih yang paling besar di Asia Tenggara. "Di Asia Tenggara, semua NIM perbankan itu mayoritas di bawah 5%," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×