kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,41   -5,94   -0.64%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lelang SUN Selasa (14/7) diprediksi masih akan didominasi investor domestik


Minggu, 12 Juli 2020 / 09:59 WIB
Lelang SUN Selasa (14/7) diprediksi masih akan didominasi investor domestik
ILUSTRASI. Obligasi


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (14/7) mendatang. Dalam lelang kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 20 triliun-Rp 40 triliun.

Pada lelang SUN besok, diperkirakan minat peserta terhadap SUN masih akan cukup tinggi. Walaupun tidak dipungkiri, jumlah penawaran yang masuk tidak akan bisa mencapai seperti hasil lelang sebelumnya.

Asal tahu saja, pada lelang SUN sebelumnya (30/6), jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 72,03 triliun.

Baca Juga: Pemerintah akan melelang tujuh seri SUN dengan target hingga Rp 40 triliun

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha menyebut dari segi minat, lelang SUN pada Selasa (14/7) pekan depan masih akan tetap diburu dan pemerintah tidak akan kesulitan untuk memenuhi target indikatif yang ditetapkan. 

Hanya saja, Yudha melihat hasil lelang pada Selasa cenderung belum akan bisa melewati hasil lelang SUN sebelumnya.

“Investor global secara umum cukup khawatir dengan potensi second wave pandemi virus corona sehingga investor asing yang masuk kemungkinan belum signifikan. Sehingga investor domestik akan mendominasi dengan demand yang secara umum masih cukup kuat, khususnya dari perbankan,” ujar Yudha kepada Kontan.co.id, Jumat (10/7).

Yudha menambahkan, katalis positif yang akan menjadi sentimen pendorong lelang adalah sudah jelasnya kebijakan burden sharing antara Bank Indonesia (BI) dan Kemenkeu.

Sementara itu, Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Asset Manajemen Ezra Nazula juga menyebut kebijakan burden sharing antara BI dan pemerintah dengan debt monetization scheme juga dapat membantu mengurangi tekanan supply penerbitan obligasi ke depannya. 

Baca Juga: Penambahan nilai target lelang dinilai belum berisiko timbulkan crowding out

“BI sejauh ini juga mengikuti langkah bank sentral lain yang juga masih dalam siklus penurunan suku bunga dan ini dapat menjadi sentimen positif yang menopang pasar obligasi. Ditambah lagi Indonesia dengan imbal hasil yang relatif tinggi di level 7% dapat menjadi incaran dan berpotensi membuat investor asing dapat kembali masuk ke pasar SUN,” ujar Ezra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×