Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Mata uang Garuda bangkit pada hari ini (27/2). Bahkan penguatannya merupakan yang terbesar dalam dua pekan terakhir.
Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 15.11, rupiah menguat 0,2% menjadi 9.684 per dollar AS. Penguatan rupiah ini menjadi yang terbesar sejak 11 Februari 2013 lalu. Jika dikalkulasikan, sepanjang bulan ini, penguatan rupiah sudah mencapai 0,6%. Kondisi itu menyebabkan performa rupiah merupakan yang terbaik di kawasan regional.
Penguatan rupiah terjadi pasca lelang surat utang pemerintah yang tingkat permintaannya melampaui jumlah penawaran. Berdasarkan situs resmi Kementrian Keuangan, pemerintah berhasil menghimpin dana Rp 7,6 triliun atau US$ 786 juta dari penjualan surat utang negara. Angka ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan senilai Rp 7 triliun.
Selain itu, penawaran investor yang masuk 2,6 kali lebih tinggi dari yang ditawarkan pemerintah.
"Potensi rupiah untuk menguat masih ada. Terdapat sentimen positif terkait lelang SUN mengalami oversubscribed. Ini menunjukkan tingkat permintaan aset-aset Indonesia terbilang tinggi," jelas Nurul Eti Nurbaeti, head of treasury research PT Bank Negara Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News