Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pasar obligasi yang terkoreksi sejak pekan lalu berimbas pada berkurangnya minat investor pada lelang surat utang negara (SUN), Selasa (26/4). Jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 24,41 triliun atau turun dibandingkan lelang SUN sebelumnya, yang mencapai Rp 32,03 triliun.
Dalam lelang kemarin, pemerintah berhasil menyerap SUN sebesar Rp 13,4 triliun dari lima seri yang ditawarkan. Pertama, SPN12170106 yang mengoleksi penawaran Rp 4,74 triliun. Pemerintah menyerap instrumen ini Rp 3 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang 5,9% dan imbalan diskonto.
Kedua, FR0053 yang memperoleh penawaran Rp 4,04 triliun. Jumlah yang dimenangkan Rp 2,85 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,38% dan kupon 8,25%. Ketiga, FR0056 mendulang penawaran Rp 8,95 triliun. Pemerintah memenangkan seri ini hingga Rp 4,7 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,66% dan kupon 8,37%.
Keempat, FR0072 yang mencatat penawaran Rp 4,52 triliun. Jumlah yang diserap pemerintah Rp 1,15 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,86% dan kupon 8,25%. Kelima, FR0067 yang menghimpun penawaran Rp 2,14 triliun. Pemerintah memenangkan Rp 1,7 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,12% dan kupon 8,75%.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menuturkan, penurunan jumlah penawaran mengindikasikan berkurangnya minat investor. Maklum, sejak akhir pekan lalu, pasar SUN domestik sedang tertekan karena pelaku pasar menantikan hasil pertemuan FOMC oleh Bank Sentral Amerika Serikat pada Kamis (28/4).
"Investor kurang agresif karena menunggu sinyal dari The Fed," jelasnya. Ini terkait rencana kenaikan suku bunga The Fed, yang saat ini di level 0,25%-0,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News