Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Sejak akhir pekan lalu, pasar obligasi dalam negeri cenderung terkoreksi. Hal ini menggerus minat investor pada lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (26/4). Jumlah penawaran yang masuk dalam lelang kali ini mencapai Rp 24,41 triliun.
Angka tersebut lebih rendah ketimbang nominal penawaran SUN dua pekan sebelumnya, Selasa (12/4) yang tercatat Rp 32,03 triliun.
Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, terdapat lima seri yang ditawarkan pemerintah dalam lelang pekan ini.
Pertama, SPN12170106 yang mengoleksi penawaran Rp 4,74 triliun dengan yield tertinggi 7% dan yield terendah 5,8%. Pemerintah menyerap instrumen ini sekitar Rp 3 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 5,9% dan imbalan diskonto. Efek tersebut tenggat waktunya 6 Januari 2017.
Kedua, FR0053 yang memperoleh penawaran Rp 4,04 triliun dengan yield tertinggi 7,55% dan yield terendah 7,35%. Jumlah yang dimenangkan mencapai Rp 2,85 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,38% dan kupon 8,25%. Instrumen ini akan kadaluarsa pada 15 Juli 2021.
Ketiga, FR0056 yang mendulang penawaran Rp 8,95 triliun dengan yield tertinggi 8,1% dan yield terendah 7,64%. Pemerintah memenangkan seri ini hingga Rp 4,7 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,66% dan kupon 8,37%. Efek ini bakal jatuh tempo pada 15 September 2026.
Keempat, FR0072 yang mencatat penawaran Rp 4,52 triliun dengan yield tertinggi 9% dan yield terendah 7,86%. Jumlah yang diserap pemerintah tercatat Rp 1,15 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,86% dan kupon 8,25%. Seri ini tenggat waktunya 15 Mei 2036.
Kelima, FR0067 yang menghimpun penawaran Rp 2,14 triliun dengan yield tertinggi 8,5% dan yield terendah 7,95%. Pemerintah memenangkan Rp 1,7 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,12% dan kupon 8,75%. Instrumen tersebut bakal kadaluarsa pada 15 Februari 2044.
Sehingga total yang dimenangkan pemerintah mencapai Rp 13,4 triliun. Dana hasil lelang ditujukan untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Setelmen akan digelar pada Kamis (28/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News