kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Lelang SUN diserap Rp 9 triliun


Selasa, 24 November 2015 / 19:45 WIB
Lelang SUN diserap Rp 9 triliun


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah menyerap lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (24/11) sesuai target maksimal Rp 9 triliun.

Adapun total penawaran yang masuk pada lelang kali ini mencapai Rp 17,85 triliun. Pemerintah awalnya menetapkan target indikatif minimal Rp 6 triliun dan maksimal Rp 9 triliun.

Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, ada empat seri SUN yang dimenangkan pemerintah.

Pertama, seri SPN12160805 yang diserap Rp 1 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,11% dan imbalan diskonto. Instrumen tersebut menghimpun penawaran Rp 1,52 triliun dengan yield tertinggi 7,4% dan yield terendah 7,05%. Seri ini jatuh tempo pada 5 Agustus 2016.

Kedua, seri FR0053 yang dimenangkan sekitar Rp 1,35 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,52% dan kupon 8,25%. Jumlah penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp 4,52 triliun dengan yield tertinggi 8,95% dan yield terendah 8,51%. Instrumen tersebut jatuh tempo pada 15 Juli 2021.

Ketiga, seri FR0056 yang diserap sekitar Rp 4,75 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,6% dan kupon 8,375%. Instrumen tersebut mencetak penawaran Rp 8,92 triliun dengan yield tertinggi 9,05% dan yield terendah 8,55%. Tenggat waktu seri ini 15 September 2026.

Keempat, seri FR0073 yang dimenangkan sebesar Rp 1,9 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,86% dan kupon 8,75%. Seri ini mengoleksi penawaran hingga Rp 2,88 triliun dengan yield tertinggi 9,02% dan yield terendah 8,78%. Instrumen tersebut bakal jatuh tempo pada 15 Mei 2031.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×