Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Lelang surat utang negara (SUN), Selasa (16/2) diprediksi akan diwarnai permintaan yield rendah.
Analis PT Capital Asset Management Desmon Silitonga memperkirakan investor akan meminta yield dikisaran 5,9% hingga 8,7%.
Analisis Desmon, investor akan meminta yield seri SPN12170203 dikisaran 5,9% hingga 6,3%, Seri FR0056 sekitar 7,7% hingga 8%.
Sedangkan yield seri FR0073 diperkirakan akan berkisar 8% hingga 8,4% dan seri FR0072 sekitar 8,4% hingga 8,7%.
"Jumlah penawaran yang masuk diperkirakan bisa dua hingga tiga kali dari target indikatif dan jumlah yang diserap dikisaran Rp 12 triliun hingga Rp 15 triliun," kata Desmon, Jumat (12/2).
Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus mengatakan lelang akan dipengaruhi oleh rapat dewan gubernur Bank Indonesia (BI) pekan depan. "Seberapa besar optimisme investor akan pemotongan BI rate mempengaruhi kelebihan permintaan yang akan terjadi pada hari Selasa nanti," ujar Nico.
Apabila BI rate kembali dipangkas, Nico memperkirakan investor akan menyerbu obligasi jangka menengah hingga panjang.
"Namun harap diperhatikan market mulai mendekati titik jenuh, cepat atau lambat market akan melakukan profit taking," ujar Nico.
Dalam lelang ini, pemerintah menawarkan empat seri lawas SUN.
Yakni, SPN12170203 (reopening) berjangka waktu satu tahun dan akan jatuh tempo 3 Februari 2017. Seri ini ditetapkan dengan tingkat kupon diskonto.
Kemudian, seri FR0056 (reopening) bertenor satu tahun dan akan jatuh tempo 15 September 2026.
Seri ini ditawarkan dengan kupon 8,37%. Seri FR0073 (reopening) yang akan jatuh tempo 15 Mei 2031 dan menawarkan kupon 8,75%.
Serta, seri FR0072 (reopening) yang akan jatuh tempo 15 Mei 2036 dan tingkat kupon 8,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News