kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Lelang SUN bisa kebanjiran peminat


Jumat, 24 April 2015 / 17:55 WIB
Lelang SUN bisa kebanjiran peminat
10 Drakor Rating Tertinggi Minggu Kedua November 2023, Ada Perfect Marriage Revenge dan Twinkling Watermelon.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemerintah menjadwalkan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (28/4) depan. Lelang tersebut diprediksi kelebihan permintaan hingga dua kali lipat dari target indikatif Rp 10 triliun.

Pemerintah akan menawarkan empat seri SUN. Rinciannya, satu seri SPN12160204 (reopening) yang jatuh tempo 4 Februari 2016. Sisanya seri fixed rate (FR), yaitu FR0069 bertenor empat tahun, seri  FR0071 bertenor 14 tahun, dan FR0067 tenor 29 tahun.

Pada lelang SUN sebelumnya, tingkat permintaan investor terbilang sepi, yaitu hanya Rp 10,01 triliun. Pemerintah lalu menyerap dana Rp 8,66 triliun pada lelang tersebut.

Analis obligasi Sucorinvest Central Gani, Ariawan memprediksi, pada lelang pekan depan akan terjadi kondisi sebaliknya. Menurutnya, pekan depan, tingkat permintaan investor bisa mencapai Rp 20 triliun, atau oversubscribe dua kali lipat dari target indikatif lelang.

Katalisnya, rentang (spread) antara yield SUN domestik dengan obligasi Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun sebesar 560 basis poin. "Rentang ini cukup lebar sehingga menarik bagi investor asing untuk memburu SUN domestik di tengah pelemahan yield obligasi AS," ujar Ariawan, Jumat (24/4).

Ariawan memprediksi, pemerintah juga berpeluang menyerap dana di atas target indikatif, yaitu sekitar Rp 12 triliun. Maklum, melebarnya rentang yield tadi mengindikasikan permintaan yield oleh investor tidak akan tinggi, atau cenderung sama dengan di pasar sekunder. “Sehingga ini akan menguntungkan pemerintah,” imbuhnya.

Dari tiga seri FR yang ditawarkan, FR0067 merupakan satu-satunya seri yang bukan merupakan seri acuan. Ariawan menduga, seri tersebut dilelang lantaran pemerintah melihat kebutuhan investor untuk mengoleksi seri itu. Dengan tenor cukup panjang, FR0067 masih memberikan yield atraktif. “Apalagi, seri tersebut terbilang likuid di pasar sekunder meski bukan seri acuan,” jelasnya.

Meski demikian, Ariawan menduga, pada lelang Selasa nanti, investor akan lebih memburu seri FR0069 dan FR0071. Alasannya, dua seri tersebut seri acuan sehingga risiko likuiditas menjadi minim saat investor memegang kedua seri itu.

Seri FR0069 terutam akan diincar oleh investor dengan strategi portofolio tidak agresif. Seri tenor pendek ini dipandang masih cukup aman untuk dikoleksi di tengah kondisi pasar SUN yang bisa dibilang masih volatil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×