Reporter: Dyah Megasari | Editor: Edy Can
JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara (SUN) syariah atau lebih dikenal sebagai sukuk sepi peminat. Terbukti pada lelang yang dilakukan kemarin (29/6) jumlah penawaran yang masuk hanya sebesar Rp 474 miliar. Padahal, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 1 triliun.
Pemerintah lantas memutuskan tak menyerap dana dari lelang empat seri sukuk tersebut. "Alasannya, permintaan yield mereka diatas ekspektasi kami," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto.
Handy Yunianto Analis Obligasi Mandiri Sekuritas sudah menduga sepinya peminat lelang sukuk. "Pertimbangannya saat ini investor sedang menunggu angka inflasi yang diperkirakan akan naik," jelas Handy.
Apalagi, dia menilai peserta lelang sukuk sebagian besar adalah investor lokal yang tak terlalu membuat pasar sukuk menjadi bullish. "Kalau di lelang SUN ramai karena pesertanya banyak dari asing," jelas Handy.
I Made Adi Saputra Analis Obligasi NC Securities juga memandang kondisi yang sama, transaksi sukuk yang kurang lincah membuat pasar sukuk sepi peminat. "Rata-rata yang memarkirkan dana di sukuk adalah long end, tak memanfaatkan fluktuasi harga," jelas Made.
Berikut adalah rincian penawaran yang masuk dalam lelang kemarin :
1. IFR0003 jumlah penawaran yang masuk Rp 246 miliar, dengan yield antara 8-9,5%
2. IFR0005 jumlah penawaran yang masuk Rp 156 miliar, dengan yield antara 8,28125-9,25%
3. IFR0006 jumlah penawaran yang masuk Rp 61 miliar, dengan yield antara 9,9375-11,03125%
4. IFR0007 jumlah penawaran yang masuk Rp 11 miliar, dengan yield 9,78125%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News