kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.782   14,00   0,09%
  • IDX 7.495   15,66   0,21%
  • KOMPAS100 1.160   5,20   0,45%
  • LQ45 920   6,64   0,73%
  • ISSI 226   -0,42   -0,18%
  • IDX30 475   4,07   0,87%
  • IDXHIDIV20 573   5,09   0,90%
  • IDX80 133   0,84   0,63%
  • IDXV30 140   1,19   0,85%
  • IDXQ30 158   1,00   0,64%

Lelang sukuk negara tinggal dua kali tahun ini, permintaan diramal naik


Senin, 23 November 2020 / 07:45 WIB
Lelang sukuk negara tinggal dua kali tahun ini, permintaan diramal naik


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah akan kembali menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (24/11). Ini adalah lelang kedua terakhir tahun ini. Pada lelang kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 10 triliun.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menilai lelang sukuk berikutnya akan naik yang signifikan dibanding lelang SBSN sebelumnya. Sebagai informasi, saat itu, lelang sukuk negara, Selasa (10/11) hanya membukukan dana penawaran yang masuk sebesar Rp 22,63 triliun.

“Sepanjang minggu lalu market cukup agresif, tercermin dari lelang SUN yang lebih dari Rp 100 triliun, lalu di pasar sekunder pergerakannya juga terus menekan yield. Hal ini mengindikasikan demand yang sedang tinggi, apalagi Bank Indonesia (BI) kan juga pangkas suku bunga,” terang Ramdhan kepada Kontan.co.id, Minggu (22/11).

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana pun memperkirakan lelang sukuk negara berpotensi mendapat sambutan yang baik dari para investor. Menurut dia, sentimen risk on yang sedang berkembang di pasar akan mendorong jumlah dana yang masuk akan jauh lebih tinggi dari lelang SBSN sebelumnya. 

Setelah sebelumnya ada sentimen vaksin yang mendorong optimisme pasar, pekan lalu Bank Indonesia juga menurunkan suku bunga acuan menjadi 3,75%. "Dengan demikian, yield di masa depan akan semakin rendah dan akan semakin mendorong minat investor. Apalagi ini kan lelang tinggal dua kali saja untuk tahun ini,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Minggu (22/11).

Baca Juga: Arah rupiah pekan depan menanti data ekonomi AS

Ramdhan menambahkan, saat ini sentimen positif tengah menyelimuti pasar. Mulai dari optimisme pemulihan ekonomi seiring dengan adanya perkembangan vaksin, hingga ketidakpastian pemilu AS sudah semakin menghilang. Ramdhan pun memperkirakan jumlah dana yang masuk bisa menyentuh lebih dari Rp 40 triliun.

Sementara untuk seri yang akan jadi incaran. Ramdhan menilai seri PBS026 akan menjadi incaran peserta lelang. Menurutnya, perbankan masih akan menjadi yang paling mendominasi pada lelang sukuk besok. Baru kemudian disusul oleh dana pensiun dan asuransi yang akan mengincar seri bertenor panjang.

“Kalau untuk yield pada lelang, kemungkinan masih akan mengikuti pergerakan yield di pasar. Sebenarnya masih ada peluang mengecil walaupun pun terbatas, karena rally kenaikan kemarin sudah cukup tinggi sehingga ada potensi profit taking,” pungkas Ramdhan.

Baca Juga: Manfaatkan momen CDS Indonesia naik dengan akumulasi beli obligasi

Fikri memperkirakan, dengan tingginya minat investor, lalu bercermin dari hasil lelang SUN pekan lalu yang juga tinggi, pada lelang sukuk kali ini, jumlah dana yang masuk bisa mencapai Rp 40 triliun-Rp 50 triliun.

Sementara dari sisi seri yang akan jadi incaran, Fikri menilai tenor panjang akan menjadi yang paling mendominasi kali ini. Dengan kemungkinan suku bunga yang masih turun, maka hal tersebut akan menguntungkan seri tenor panjang. Seri PBS028 diperkirakan akan menjadi seri yang paling banyak diburu. 

“Oleh sebab itu, dana pensiun dan asuransi kemungkinan akan menjadi yang paling dominan pada lelang sukuk besok. Sedangkan perbankan masih akan tetap masuk ke tenor-tenor pendek,” tambah Fikri.

Untuk pergerakan yield, Fikri memperkirakan akan kembali melanjutkan tren penurunan. Pertimbangannya adalah, yield seri acuan 10 tahun yang masih turun, indeks dolar AS juga masih turun, sedangkan rupiah sudah semakin stabil.

Baca Juga: Panin Sekuritas mengerek target IHSG hingga akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×