Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Lelang surat berharga syariah negara (SBSN), Selasa (9/8) diprediksi diserbu investor. Kemungkinan akan mengalami kelebihan permintaan dua kali dari target indikatif yang ditetapkan semula.
Pemicunya, meningkatnya permintaan surat berharga negara (SBN) menjelang akhir tahun dari industri keuangan non bank (IKNB) guna memenuhi kewajiban minimal investasi SBN sesuai peraturan otoritas jasa keuangan (OJK). Padahal, target penerbitan lelang SBN hingga akhir tahun tinggal 10%.
"Beberapa klien kami masih belum memenuhi target minimal investasi 20% sehingga akan memburu sukuk," ujar Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih, Kamis (4/8).
Di samping itu, lelang sukuk juga akan diwarnai tingginya permintaan dari perbankan yang belum agresif menyalurkan kredit dan masuk ke SBN.
Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menambahkan, lelang juga akan diramaikan oleh masuknya dana repatriasi tax amnesty. "Tax amnesty akan mempengaruhi lelang karena sukuk juga bisa menjadi salah satu pilihan investasi dana repatriasi," ujar Handy.
Handy mengatakan lelang sukuk akan dipicu oleh faktor domestik seperti masih rendahnya laju inflasi sehingga masih terdapat ruang turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate)
Lelang sukuk negara digelar pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Sedangkan setelmen akan dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2016 atau dua hari kerja setelah tanggal pelaksanaan lelang. Pemerintah menargetkan bisa menyerap dana Rp 4 triliun dari lelang ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News