kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Lelang sukuk catat penawaran Rp 23,72 triliun


Selasa, 24 Januari 2017 / 20:03 WIB
Lelang sukuk catat penawaran Rp 23,72 triliun


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara menghimpun penawaran sebanyak Rp 23,72 triliun pada Selasa (24/1).

Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap total dana Rp 6,3 triliun. Ini melampaui target indikatif lelang SBSN yang dipatok Rp 6 triliun.

Dana hasil lelang ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Jika tak ada aral melintang, setelmen bakal digelar pada Kamis (26/1).

Kustodian Sentral Efek Indonesia menyebutkan, ada lima seri sukuk pemerintah yang dimenangkan kali ini.

Pertama, SPNS11072017 yang diserap sebesar Rp 2 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 5,32% dan imbalan diskonto. Jumlah penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp 14,5 triliun dengan yield tertinggi 6,5% dan yield terendah 5,15%. Surat utang tersebut bakal kedaluwarsa pada 11 Juli 2017.

Kedua, PBS013 yang dimenangkan senilai Rp 3 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,05% dan imbalan 6,25%. Sukuk ini meraup penawaran Rp 6,84 triliun dengan yield tertinggi 7,62% dan yield terendah 6,87%. Efek tersebut tenggat waktunya 15 Mei 2019.

Ketiga, PBS014 yang diserap sebesar Rp 850 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 7,44% dan imbalan 6,5%. Instrumen ini mengoleksi penawaran Rp 1,22 triliun dengan yield tertinggi 7,62% dan yield terendah 7,15%. Seri tersebut akan jatuh tempo pada 15 Mei 2021.

Keempat, PBS011 yang dimenangkan senilai Rp 230 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 7,79% dan imbalan 8,75%. Surat utang ini membukukan penawaran Rp 644 miliar dengan yield tertinggi 8% dan yield terendah 7,78%. Sukuk tersebut bakal kedaluwarsa pada 15 Agustus 2023.

Kelima, PBS012 yang diserap sebesar Rp 225 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 8,24% dan imbalan 8,87%. Efek ini meraih penawaran hingga Rp 502 miliar dengan yield tertinggi 8,4% dan yield terendah 8,18%. Instrumen tersebut tenggat waktunya 15 November 2031.

Sekadar informasi, pada lelang SBSN sebelumnya Selasa (10/1), pemerintah menyerap dana Rp 6,57 triliun dari total penawaran Rp 24 triliun.

Senior Research & Investment Analyst Infovesta Utama Wawan Hendrayana menuturkan, pemerintah berhasil memperoleh kelebihan penawaran alias oversubscribe hampir empat kali dari target indikatif.

Wajar, instrumen surat utang berbasis syariah memang terbatas di dalam negeri. Sehingga pelaku pasar gesit mengikuti lelang untuk menghimpun sukuk. “Di pasar obligasi korporasi lebih terbatas lagi suplainya. Lelang SBSN biasa diikuti manajer investasi, dana pensiun syariah, atau asuransi syariah,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×