Reporter: Rika Theo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tujuh bursa dari enam negara ASEAN berkolaborasi membentuk ASEAN Exchanges. Kemarin (8/4), mereka meluncurkan situs bersama yang berisi saham-saham unggulan ASEAN yang disebut ASEAN Stars. Ini merupakan kolaborasi perdana bursa-bursa ASEAN untuk mempromosikan pasar modal ASEAN bagi investor lokal maupun investor asing.
Bursa-bursa yang ikut serta dalam proyek yang dinamakan ASEAN Stars ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Malaysia Berhad, Hanoi Stock Exchange, Ho Chi Minh Stock Exchange, Singapore Exchange Limited, The Philippine Stock Exchange Inc., dan The Stock Exchange of Thailand. Dalam situs www.asianexchanges.org tersebut, investor bisa mendapatkan data dari 210 saham bluechips yang direkomendasikan oleh ketujuh bursa itu.
“Setiap negara akan merekomendasikan 30 saham. Syaratnya adalah yang kapitalisasi pasarnya besar dan likuid,” kata Ito Warsito, Direktur Utama BEI. Namun, daftar 30 saham unggulan itu bisa saja berubah karena ASEAN Exchanges akan melihat lagi saham-saham itu tiap enam bulan.
Saham-saham dari BEI yang masuk dalam 210 saham unggulan ASEAN itu antara lain Astra Agro Lestari (AALI), Adaro Energy (ADRO), Aneka Tambang (ANTM), Astra International (ASII), dan Bank Central Asia (BBCA). “Semua saham bank yang berkapitalisasi besar rata-rata masuk dalam daftar itu,” kata Ito. Ia mengatakan untuk membentuk situs ini, tujuh bursa ASEAN mengeluarkan masing-masing sekitar Rp 100 jutaan.
Asian Stars ini merupakan salah satu dari tiga langkah dalam kolaborasi ASEAN Exchanges. Yang kedua adalah Invest ASEAN yakni kerja sama untuk pengembangan bisnis dan mempromosikan pasar modal ASEAN. “Misalnya kita mengadakan roadshow ke fund-fund manager untuk mempromosikan produk pasar modal ASEAN,” ujar Ito.
Adapun yang ketiga adalah ASEAN Connect. Ini merupakan nama baru dari yang sebelumnya disebut ASEAN Exchanges Linkage, yakni integrasi bursa-bursa ASEAN. Adalah bursa Malaysia, Thailand, dan Singapure yang sudah pertama kali mendirikan kerja sama ini. “Bursa Filipina akan bergabung pada akhir 2011. Sedangkan Vietnam dan Indonesia sedang mempertimbangkan timeframe untuk mulai masuk,” kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo.
Ia mengatakan ketiga usaha tersebut akan membantu ASEAN membangun pasar finansial yang terintegrasi. Dengan begitu, modal atau dana bisa bergerak dengan bebas di kawasan, penerbit produk finansial bisa mencari dana di mana pun, sementara investor juga bebas berinvestasi di mana pun. “Di pasar seperti ini, siapapun bisa bebas bertransaksi di pasar modal ASEAN dengan fee yang kompetitif dari satu akses,” imbuhnya.
Ia melihat pasar modal dari keenam negara ASEAN ini berpotensi besar. Sebab saat ini, gabungan pendapatan domestik brutto ASEAN mencapai US$ 1,8 triliun. Sedangkan total populasi keenam negara ASEAN ini mencapai 538 juta orang. “Menurut OECD, pertumbuhan PDB ASEAN rata-rata 6% setahun pada 2011-2015, sedangkan PDB dunia diperkirakan hanya tumbuh 3,3% di 2011 dan 3,7% di 2012,” kata Ito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News