Reporter: Dina Farisah | Editor: Sofyan Hidayat
JAKARTA. Rupiah tidak mampu mempertahankan penguatan di awal pekan. Pada perdagangan, Selasa (18/2), di pasar spot, pasangan USD/IDR naik 0,53% dari hari sebelumnya menjadi 11.848. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia juga naik 0,94% menjadi 11.826.
Analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan, pelemahan rupiah terjadi pasca penguatan enam hari berturut-turut. Rupiah menguat lantaran ditopang oleh data-data ekonomi Indonesia yang cukup baik.
Meski ditutup melemah tipis, pergerakan rupiah masih cukup stabil. “Pelemahan rupiah dipicu oleh aksi beli dollar oleh Bank Indonesia,” ungkap Reny, Selasa (18/2).
Menurutnya, Bank Indonesia (BI) sengaja menjaga pergerakan rupiah agar tidak terlalu cepat menguat secara signifikan. Ini juga bertujuan agar pelaku ekspor tidak berubah haluan.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures bilang, pergerakan rupiah, hari ini, akan dipengaruhi oleh rilis data manufaktur AS dan net capital inflow AS. Jika data bagus, rupiah kembali lemah dan bergerak pada kisaran 11.700-11.950. Prediksi Reny, rupiah bergerak konsolidasi di kisaran 11.700-11.935 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News