kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Laju longsor IHSG sesi pertama hari ini terburuk sejak akhir 2016


Senin, 13 Agustus 2018 / 13:12 WIB
Laju longsor IHSG sesi pertama hari ini terburuk sejak akhir 2016
Bursa Efek Indonesia.


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbang 200 poin atau 3,29% selama sesi pertama perdagangan Senin (13/8). IHSG ditutup sementara siang ini di level 5.877,04.

Sebanyak 369 saham yang turun menyeret IHSG. Hanya ada 32 saham yang menguat, sedangkan 70 lainnya tak bergerak. 

Investor asing tengah menarik dananya dari bursa Tanah Air. Net sell di pasar reguler mencapai Rp 505 miliar, dan di pasar keseluruhan Rp 500,68 miliar.

Meski bursa saham kita terbilang fluktuatif, sebetulnya cukup jarang IHSG anjlok hingga di lebih dari 3% dalam sehari. Jika sampai sore nanti IHSG tidak membal ke atas lagi, maka hari ini akan tercatat sebagai salah satu hari terburuk bagi indeks utama di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama satu setengah tahun terakhir.

Laju penurunan IHSG harian terburuk sebelum ini terjadi pada 11 November 2016. Saat itu indeks longsor sedalam 218,33 poin, anjlok dari 5.450 ke 5.232 alias minus 4,01%. Total net sell asing pada hari itu mencapai Rp 2,5 triliun.

Jika benar longsornya IHSG hari ini lebih karena terpicu kabar krisis keuangan di Turki, ambrolnya IHSG lebih dari satu setengah tahun lalu itu juga tak lepas dari faktor asing. IHSG ambrol dua hari setelah Presiden AS Donald J. Trump memenangi pemilihan pada 8 November 2016.

Memang, Harian KONTAN edisi 12 November 2018 menulis anjloknya bursa waktu itu diawali dengan penurunan kurs rupiah terhadap dollar AS yang turun sampai 1,86%. Namun, penurunan kurs rupiah sendiri terpicu oleh ketidakpastian global akibat kemenangan Trump yang tak terduga.

Waktu itu pasar global khawatir bunga Fed Fund bakal naik. Pasar global juga sudah mulai gelisah menanti kebijakan perdagangan AS di bawah presiden AS yang baru.

Kini kita sama-sama tahu, kekhawatiran dan kegelisahan global waktu itu tidak mengada-ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×