Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak fluktuatif pada pekan ini seiring rilis data ekonomi domestik kunci, termasuk pertumbuhan ekonomi Kuartal III-2025, PMI Manufaktur, dan inflasi Oktober.
Oleh karena itu, IPOT merekomendasikan investor untuk fokus pada saham defensif dan emiten berkinerja solid.
"Meskipun pertemuan Presiden Xi Jinping dan Trump serta kebijakan The Fed yang menghentikan Quantitative Tightening menjadi sentimen positif, trader perlu waspada terhadap padatnya rilis data ekonomi domestik pekan ini. Money management dan risk management menjadi kunci utama," kata Equity Analyst IPOT, Imam Gunadi dalam risetnya, Senin (3/11/2025).
Sedangkan bagi investor yang mempunyai time horizon yang panjang, musim rilis laporan keuangan menjadi waktu penting untuk mengevaluasi kinerja emitennya dan melihat kinerja kuartal III-2025 sesuai dengan target atau masih jauh dari target.
Momen rilis laporan keuangan juga waktu bagi investor untuk kembali mencari emiten-emiten yang tumbuh atau turn around dari kinerja historisnya.
Baca Juga: IHSG Dibuka Menguat ke 8.225, Top Gainers LQ45: EMTK, MAPI dan UNVR, Senin (3/11)
Secara teknikal, Imam menerangkan level IHSG di 8.354 menjadi batas atas untuk skenario optimistis, dengan asumsi bahwa rilis data pertumbuhan ekonomi dan inflasi mampu menunjukkan stabilitas fundamental yang cukup baik serta menjaga persepsi positif investor terhadap daya tahan ekonomi nasional.
Sebaliknya, untuk skenario terburuk, IHSG diperkirakan dapat menguji area 7.959, terutama jika data pertumbuhan ekonomi menunjukkan perlambatan yang lebih dalam dari ekspektasi pasar atau jika tekanan eksternal kembali meningkat, misalnya dari arah kebijakan moneter global maupun volatilitas pasar komoditas.
Berikut rekomendasi saham dari IPOT untuk pekan ini, antara lain:
-   
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Entry: Rp 1.235–Rp 1.255
Target harga: Rp 1.345
Stop loss: Rp 1.215Analisis: Kinerja Kalbe Farma (KLBF) yang solid hingga kuartal III/2025 semakin memperkuat posisinya sebagai saham defensif di tengah potensi perlambatan ekonomi nasional. Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp 25,98 triliun, tumbuh 7,22% YoY, sementara laba bersih naik 10,97% YoY menjadi Rp 2,63 triliun, mencerminkan efisiensi operasional yang terjaga serta peningkatan margin di tengah tekanan biaya produksi.
 -   
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Entry: Rp 2.510
Target harga: Rp 2.730
Stop loss: Rp 2.430Analisis: Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) menunjukkan kinerja yang solid sepanjang 9 bulan 2025 dengan laba bersih mencapai Rp 2,4 triliun, tumbuh 15,1% YoY dan melampaui estimasi konsensus sebesar 75% dari target setahun penuh, di atas rata-rata historis lima tahunnya di 68%. Pencapaian ini didorong oleh lonjakan laba kuartal III-2025 sebesar Rp 1,2 triliun atau naik 90,6% YoY, seiring dengan pemulihan kuat harga broiler dan DOC yang mendorong perbaikan margin secara signifikan.
 -   
PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)
Entry: Rp 1.880
Target harga: Rp 2.000
Stop loss: Rp 1.825Analisis: Di tengah potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi, Triputra Agro Persada (TAPG) tampil menonjol dengan kinerja yang solid hingga kuartal III-2025. Perseroan membukukan pendapatan Rp 8,20 triliun, tumbuh 31,48% YoY dari Rp 6,24 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Menjelang akhir tahun, permintaan minyak sawit (CPO) berpotensi mengalami lonjakan signifikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan industri makanan dan minuman menjelang periode perayaan Natal dan Tahun Baru, serta kenaikan permintaan dari sektor energi akibat peningkatan alokasi program biodiesel domestik.
 
Selanjutnya: Kurs Transaksi BI Senin (3/11): Cek Nilai Rupiah Terhadap Dolar AS, Yen, hingga Euro
Menarik Dibaca: Xiaomi 17 Ultra Sematkan Lensa 200MP, Xiaomi Mengincar Pasar Kamera Kelas Atas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


 
 
 
 










