kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba turun di semester I, analis masih rekomendasikan beli saham Adaro


Senin, 17 September 2018 / 20:26 WIB
Laba turun di semester I, analis masih rekomendasikan beli saham Adaro
ILUSTRASI. Pertambangan Adaro


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gangguan cuaca sempat mempengaruhi kinerja keuangan PT Adaro Energy Tbk pada semester pertama lalu. Namun, para analis masih memfavoritkan emiten sektor tambang berkode ADRO tersebut.

Seperti yang diketahui, pendapatan ADRO di semester I-2018 tumbuh 3,9% year on year (yoy) menjadi US$ 1,61 miliar. Akan tetapi laba bersih perusahaan di periode yang sama turun 12,1% (yoy) menjadi US$ 195 juta.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Arandi Ariantara mengatakan, penurunan laba bersih ADRO disebabkan masalah cuaca buruk yang terjadi sepanjang kuartal pertama lalu. Akibatnya, produksi dan penjualan batubara emiten tersebut terganggu. “Untungnya, harga batubara dunia tengah mengalami tren menanjak sehingga perusahaan masih bisa memperoleh kenaikan pendapatan,” imbuhnya, hari ini.

Analis Maybank Kim Eng, Isnaputra Iskandar mengkonfirmasi, volume produksi batubara ADRO di semester pertama hanya mencapai 24,1 juta ton alias turun 4,3% (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu.

Bersamaan dengan itu, volume penjualan batubara emiten tambang ini turun 5,8% (yoy) menjadi 23,8 juta ton. Angka tersebut hanya memenuhi 41,4% dari asumsi awal volume penjualan batubara perusahaan di tahun ini yang diestimasikan mencapai 57,5 juta ton.

“Padahal dalam tiga tahun terakhir volume penjualan ADRO di semester satu menyumbang 48%--50% dari volume penjualan tahunan,” ujar Isnaputra dalam riset 24 Agustus. Ia pun menurunkan estimasi volume penjualan batubara ADRO di akhir tahun nanti menjadi 54 juta ton.

Isnaputra sendiri tetap merekomendasikan beli saham ADRO. Namun target harganya diturunkan dari 3.000 menjadi Rp 2.600 per saham dengan potensi upside 34%.

Arandi juga merekomendasikan beli saham ADRO dengan target 2.410 per saham. Ia memprediksi, pendapatan ADRO dapat mencapai US$ 3,84 miliar di akhir tahun nanti. Di saat yang sama, laba bersih emiten tersebut ditaksir mencapai US$ 523 juta.

Sekadar catatan, Senin (17/9) saham ADRO ditutup turun 1,44% ke level Rp 1.715 per saham.

Laba Bersih Turun di Semester Satu, Analis Masih Rekomendasikan Beli Saham ADRO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×