Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) pada kuartal pertama tahun 2019 membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 37,48% dari Rp 162,59 miliar menjadi Rp 223,54 miliar. Capaian ini jauh melebihi pertumbuhan rata-rata industri air minum dalam kemasan (AMDK) yang hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 4% di kuartal pertama ini.
Selain mencatat pertumbuhan pendapatan, perusahaan ini juga membukukan pertumbuhan laba hingga 101,35% menjadi Rp 25,29 miliar dibandingkan nilai laba di periode yang sama pada tahun 2018 lalu yang hanya Rp 12,56 miliar.
"Pertumbuhan signifikan ini diraih melalui perbaikan dan peningkatan di berbagai aspek tata kelola perusahaan. Perluasan jangkauan pasar dengan penambahan jumlah titik distribusi dan armada menjadi kunci peningkatan CLEO di bidang pemasaran. Penerapan teknologi mesin baru dan efisiensi biaya berhasil menekan biaya operasional namun meningkatkan kapasitas dan tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan," ujar Lukas Setio Wongso, Sekretaris Perusahaan CLEO dalam siaran pers, Selasa (30/4)
Efisiensi juga diiringi dengan peningkatan daya saing perusahaan melalui penambahan kapasitas pabrik dan peluncuran produk baru. CLEO yang dikenal sebagai produk air murni, menghadirkan kemasan botol mini 220 ml yang mendapat sambutan sangat baik di pasar AMDK. Untuk memperluas segmen pasarnya, pada bulan Januari 2019 perusahaan ini juga resmi mengakuisisi merk air minum beroksigen SuperO2.
"Dengan hasil pencapaian pada kuartal pertama tersebut, Sariguna optimistis untuk melampaui target laba bersih perusahaan tahun 2019 ini," lanjutnya.
Sariguna Primatirta merupakan produsen air minum dalam kemasan bermerk Cleo. Jaringan pabrik AMDK terbesar yang terdiri dari 26 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News