Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kinerja anak usaha Sinar Mas Grup yang bergerak di bisnis pertambangan batubara, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) masih menurun. Sepanjang tahun 2015 lalu, pendapatan GEMS turun 18,9% menjadi US$ 353,18 juta. Meski beban penjualan sudah menyusut, GEMS membukukan rugi selisih kurs mencapai US$ 4,8 juta.
Alhasil, laba sebelum pajak penghasilan turun drastis menjadi US$ 1,6 juta dari sebelumnya US$ 15,19 juta. Sehingga, pada periode 2015, laba bersih GEMS anjlok hingga 81,3% year on year (yoy) menjadi US$ 2 juta.
Dari total penjualan GEMS, penjualan dalam negeri menyumbang porsi terbesar mencapai US$ 189,4 juta atau 53,6% dari total penjualan perseroan. Lalu, penjualan ekspor tercatat turun 29% menjadi US$ 163,6 juta atau 46,4% dari total penjualan perseroan.
Perseroan memiliki utang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo pada tahun ini sebesar US$ 900.000. Lalu, total utang jangka panjangnya mencapai US$ 48,33 juta. Sehingga total kewajiban GEMS mencapai US$ 122,1 juta dengan ekuitas US$ 246,9 juta. Sementara total kas dan setara kas perseroan per akhir tahun lalu mencapai US$ 43,42 juta.
Tahun ini, GEMS menganggarkan belanja modal alias capital expenditure sekitar US$ 15 juta. Dana belanja modal ini berasal dari kas internal. Perseroan juga memasang target konservatif dalam produksi batubara, yakni dengan mempertahankan produksi di kisaran 8,5 juta-8,7 juta ton atau setara dengan realisasi produksi tahun 2015. Hal ini mempertimbangkan pasar batubara yang belum pulih.
Karena penjualannya masih menyusut, GEMS berupaya menjajaki pasar ekspor lain seperti Vietnam dan Filipina. Selama ini, GEMS baru mengekspor batubara ke Malaysia, Thailand dan India. Kini, mereka ingin fokus menggarap pasar kawasan Asia Tenggara.
Untuk pasar ekspor, GEMS mengandalkan tambang batubara di Kalimantan Selatan. Sementara dari pasar lokal, perseroan mengandalkan tambang batubara di Jambi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News