Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) membukukan pendapatan bersih senilai Rp 4,34 triliun sepanjang tahun 2020. Realisasi ini naik 11,55% dibandingkan pendapatan bersih CITA tahun 2019 yang hanya Rp 3,89 triliun.
Secara rinci, penjualan kepada pihak ketiga masih mendominasi pendapatan CITA tahun lalu. Penjualan kepada Chalco Trading Hong Kong Co Limited mencapai Rp 1,58 triliun yang merupakan porsi pendapatan terbesar, disusul penjualan kepada Glencore International AG senilai Rp 656,45 miliar, dan penjualan kepada Pengtai International senilai Rp 487,60 miliar.
Sementara penjualan kepada pihak berelasi dicatatkan oleh PT Well Harvest Winning Alumina Refinery senilai Rp 521.58 miliar
Namun, emiten pertambangan mineral ini membukukan penurunan bottomline. CITA mengempit laba bersih senilai Rp 649,94 miliar sepanjang 2020, menurun tipis 1,19% dari raihan laba bersih tahun 2019 yakni Rp 657,78 miliar.
Alhasil, laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk CITA juga menurun, dari Rp 195 menjadi Rp 168.
Penurunan laba bersih CITA disinyalir akibat naiknya sejumlah beban sepanjang tahun lalu. Beban pokok pendapatan misalnya, naik 12% dari sebelumnya Rp 1,93 triliun menjadi Rp 2,16 triliun. Beban penjualan juga terpantau naik, dari Rp 1,18 triliun menjadi Rp 1,34 triliun.
Sementara itu, beban keuangan terpantau turun hingga 72% menjadi hanya Rp 17,83 miliar dan beban umum dan administrasi menurun 1,45% menjadi Rp 109,9 miliar.
Per 31 Desember 2020, jumlah aset CITA sebesar Rp 4,13 triliun yang terdiri atas liabilitas senilai Rp 680,90 miliar dan ekuitas senilai Rp 3,45 triliun. Kas dan setara kas CITA per akhir tahun lalu sebesar Rp 193.54 miliar, naik dari posisi per akhir 2019 yang sebesar Rp 124,62 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News