Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih meski pendapatan merosot pada kuartal I-2024. Emiten batubara yang terafiliasi dengan Grup Salim dan Bakrie ini mengantongi pendapatan senilai US$ 311,01 juta hingga Maret 2024.
Pendapatan BUMI anjlok 31,62% dibanding periode yang sama tahun lalu atawa year on year (YoY) yang kala itu US$ 454,86 juta. Merujuk laporan keuangan yang rilis di Bursa Efek Indonesia, Selasa (23/4) malam, pendapatan BUMI bersumber dari penjualan batubara senilai US$ 290,69 juta atau setara 93,46% dari total pendapatan per kuartal I-2024.
Jika dibandingkan dengan kuartal I-2023, penjualan batubara BUMI turun 35,26% dari posisi US$ 449,06 juta. Selain dari penjualan batubara, BUMI juga meraup pendapatan dari penjualan emas senilai US$ 20,32 juta, melejit 323,33% secara YoY.
Sejalan dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan BUMI menyusut 22,08% (YoY) menjadi US$ 288,87 juta. Membawa BUMI mengantongi laba bruto senilai US$ 22,13 juta atau ambles 73,67% dibandingkan kuartal I-2023 sebesar US$ 84,08 juta.
Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) akan Menghapus Akumulasi Rugi, Harga Sahamnya Melejit 20%
Pada periode yang sama, beban usaha BUMI ikut menyusut 30,81% (YoY) menjadi US$ 11,54 juta. Sehingga BUMI meraup laba usaha senilai US$ 10,59 juta pada kuartal I-2024, anjlok 84,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meski laba bruto dan laba usaha turun cukup signifikan, namun laba periode berjalan neto BUMI mengalami kenaikan. BUMI mencatatkan laba periode berjalan sebesar US$ 72,72 juta pada kuartal I-2024, tumbuh 7,79% dibandingkan US$ 67,46 juta yang diraih pada kuartal I-2023.
Hasil tersebut terutama disebabkan karena BUMI membukukan manfaat pajak penghasilan senilai US$ 40,95 juta per Maret 2024. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, BUMI membukukan beban pajak penghasilan senilai US$ 15,45 juta.
Manfaat pajak penghasilan tersebut didapat dari adanya pajak tangguhan perusahaan sebesar US$ 45,20 juta per 31 Maret 2024. Secara bottom line, BUMI pun meraih laba bersih senilai US$ 67,64 juta pada kuartal I-2024.
Baca Juga: Terdongkrak Kuasi Reorganisasi, Simak Rekomendasi Saham BUMI Usai Melejit 21,18%
Laba bersih BUMI tumbuh 12,28% dibandingkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per kuartal I-2023 yang kala itu mencapai US$ 60,24 juta. Meski begitu, laba per 1.000 saham dasar/dilusian BUMI tercatat menurun dari posisi US$ 0,36 menjadi US$ 0,18 per 31 Maret 2024.
Dalam periode yang sama, BUMI memiliki aset sejumlah US$ 4,23 miliar. Per 31 Maret 2024, BUMI memiliki liabilitas sejumlah US$ 1,39 miliar dengan posisi ekuitas-neto sebanyak US$ 2,84 miliar. Sedangkan kas dan setara kas pada akhir periode tercatat US$ 60,82 juta.
Dari sisi pergerakan saham, BUMI mengalami lonjakan harga 21,18% pada perdagangan Selasa (23/4) ke level harga Rp 103 per saham. Jika diakumulasi secara year to date, pergerakan harga saham BUMI juga menguat 21,18%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News