Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester I tahun 2018, PT Provident Agro Tbk (PALM) mencatatkan penurunan pendapatan 19,84% menjadi Rp 306,69 miliar dari Rp 382,59 miliar pada periode yang sama di tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan periode Juni 2018, beban pokok penjualan PALM pun turun menjadi Rp 227,29 miliar dari Rp 250,77 miliar pada periode yang sama di tahun lalu.
Meskipun demikian, PALM tetap membukukan penurunan laba bersih secara drastis menjadi Rp 878,96 juta pada enam bulan pertama tahun ini dari Rp 80,02 miliar pada periode yang sama di tahun lalu. Jumlah aset pun turun menjadi Rp 2,43 triliun dari Rp 2,88 triliun pada akhir tahun 2017.
Sekretaris Perusahaan PALM Devin Antonio Ridwan mengungkapkan bahwa kinerja per semester I 2018 ini dipengaruhi oleh kondisi industri dan pasar CPO yang sedang tidak mendukung seperti harga CPO yang turun seiring permintaan dunia yang berkurang.
"Provident Agro akan tetap fokus untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas kebun dan mengoptimalkan setiap peluang bisnis baru. Dengan strategi bisnis yang terukur dan cermat, kami yakin bisnis Provident akan terus bertumbuh secara optimal,” tutur Devin.
Devin juga bilang untuk memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada pemegang saham, pihaknya akan tetap menjaga pertumbuhan bisnis yang positif dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki termasuk memperluas usaha di sumber daya alam.
“Perluasan bisnis PALM sebagai bagian dari strategi PALM untuk mengoptimalkan setiap peluang bisnis yang bermunculan. Kami percaya, strategi bisnis ini akan memberikan nilai tambah bagi para stakeholdersnya, termasuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial,” ujar Devin.
Hari ini (13/8), Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PALM menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 260 miliar atau Rp 36,5 per saham. Adapun dividen tunai yang dibagikan pada tahun ini diambil dari saldo laba per 31 Desember 2017 yang sebesar Rp 267,46 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News