Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Perusahaan telekomunikasi berpelat merah, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom Indonesia mencatat laporan keuangan positif pada kuartal I 2024. Pendapatan konsolidasi Telkom naik sebesar 3,7% year on year (YoY) atau senilai Rp37,4 triliun. Pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan kinerja bisnis data, internet & IT services senilai 11,3% YoY menjadi Rp22,1 triliun.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah menjelaskan, sejak awal tahun 2024 TelkomGroup memang berfokus pada strategi Five Bold Moves yaitu Fixed Mobile Convergence (FMC), Infraco, Data Center Co (DCCo), B2B Digital IT Service Co, dan Digico. Strategi tersebut sejauh ini berjalan dengan baik meski kondisi industri penuh tantangan dan gejolak geopolitik global.
“Telkom optimis apa yang tengah dilakukan saat ini akan memberikan output yang positif untuk keberlanjutan perusahaan di waktu mendatang. Kami akan terus menjalankan bisnis dengan berfokus pada penguatan digital connectivity, digital platform, dan digital service,” ujar Ririek dalam keterangan resminya pada Jumat, (19/4).
Catatan positif lainnya, Telkom Indonesia juga berhasil membukukan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp19,4 triliun atau tumbuh 2,2% YoY dengan margin EBITDA yang stabil sebesar 51,9%. Sedangkan laba bersih operasi Rp6,3 triliun atau naik 3,1% dengan margin sebesar 16,9%.
Untuk belanja modal, pada kuartal I 2024 Telkom Indonesia telah mengeluarkan dana mencapai Rp5,1 triliun atau 13,6% dari total pendapatan. Anggaran ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi yang lebih luas. Hasilnya pun sangat mentereng.
Pada segmen Enterprise, Telkom mencatat kinerja sebesar Rp4,5 triliun dengan layanan B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity sebagai kontributor utama pendapatan. Dengan memperkuat kapabilitas di bisnis Cloud, Digital IT Services dan Cyber Security, Telkom terus menjalin kerja sama strategis dengan pemain teknologi global.
Selanjutnya, segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp4,8 triliun atau tumbuh 17,8% YoY yang didukung bisnis layanan wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital. Hingga akhir Maret 2024, bisnis data center dan cloud TelkomGroup membukukan pendapatan Rp449 miliar atau tumbuh 24,6% YoY.
Pada segmen Mobile, Telkomsel selaku anak usaha Telkom membukukan pendapatan Rp28,5 triliun dengan tingkat profitabilitas yang sehat. Pertumbuhan tersebut didukung Digital Business sebesar Rp19,7 triliun atau tumbuh 8,6% YoY. Lalu lintas data juga mengalami peningkatan cukup baik sebesar 14,4% YoY menjadi 4.823.809 TB.
Naiknya pendapatan tersebut sejalan dengan naiknya pelanggan seluler mencapai 159,7 juta atau tumbuh 5,7% YoY dan pelanggan IndiHome residensial (B2C) 8,9 juta pada akhir Maret 2024. Guna memperkuat jangkauan konektivitas dan kualitas layanan, Telkomsel kini memiliki 257.349 Base Transceiver Station (BTS) yang terdiri dari 207.671 BTS 4G dan 710 BTS 5G.
Pada akhir Februari 2024, anak perusahaan Telkom lainnya bernama Telkomsat, sukses meluncurkan Satelit Merah Putih 2 langsung dari Cape Canaveral, Florida. Satelit yang diluncurkan dengan roket Falcon 9 telah menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur (113 BT). Satelit tersebut merupakan satelit ke-11 sekaligus satelit pertama TelkomGroup yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS).
Ririek menyampaikan, peluncuran Satelit Merah Putih 2 merupakan momentum penting Telkom dalam mendukung terwujudnya konektivitas internet di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Dengan berbagai pertumbuhan tersebut, Telkom sedang mengatur strategi DCCo melalui anak usahanya Telkom, Data Ekosistem (NeutraDC). NeutraDC nantinya berfokus mengembangkan bisnis Hyperscale Data Center dan Enterprise Data Center untuk melayani kebutuhan data dan internet korporasi besar. Hingga akhir 2023, NeutraDC juga meningkatkan kapasitas sebesar 18 MW untuk Hyperscale Data Center Cikarang yang ditujukan bagi berbagai segmen pelanggan antara lain hyperscaler, perbankan, dan juga pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News