Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berhasil mencatatkan kinerja gemilang sepanjang 2019. Emiten barang konsumsi ini membukukan kenaikan pendapatan bersih dan laba bersih.
Penjualan bersih MYOR sepanjang tahun lalu mencapai Rp 25,02 triliun, naik 3,99% dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 24,06 triliun. Jumlah ini terdiri atas penjualan ke pasar ekspor senilai Rp 13,55 triliun dan penjualan ke pasar domestik senilai Rp 11,47 triliun.
Adapun jumlah retur penjualan yang ditanggung MYOR tahun lalu mencapai Rp 10,25 miliar.
Baca Juga: Sektor bisnis medis, e-commerce, dan FMCG masih tumbuh di tengah pandemi corona
Meski demikian, beban pokok penjualan MYOR tahun lalu justru turun 13,17% menjadi Rp 17,10 triliun dari sebelumnya Rp 17,66 triliun pada 2018.
Beban lainnya juga terpantau turun, seperti beban bunga yang turun 27,9% menjadi Rp 355,07 miliar dan beban umum dan administrasi yang turun menjadi Rp 716,98 miliar.
Namun adapula beban lainnya yang naik seperti beban penjualan sebesar Rp 4,02 triliun. Tahun lalu MYOR menanggung kerugian atas selisih kurs mata uang asing sebesar Rp 206,36 miliar. Padahal MYOR masih menerima keuntungan atas selisih kurs senilai Rp 163,69 miliar pada 2018.
Baca Juga: Investor asing beli Rp 546 miliar saham Mayora Indah (MYOR)
Dengan penurunan sebagian beban tersebut, laba bersih konstituen Indeks Kompas100 ini naik cukup signifikan. Tahun lalu, MYOR mengempit laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 1,98 triliun. Laba ini meningkat 15,8% dari laba bersih tahun 2018 senilai Rp 1,71 triliun.
Per 31 Desember 2019, jumlah aset MYOR mencapai Rp 19,03 triliun. Liabilitas Mayora Indah mencapai Rp 9,13 triliun dan ekuitas senilai Rp 9,66 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News