Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. PT Link Net Tbk (LINK) membukukan pendapatan Rp 1,65 triliun pada semester pertama 2017. Angka ini meningkat 18,48% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 1,39 triliun.
Pendapatan LINK dikontribusi oleh biaya berlangganan dari layanan broadband internet dan jaringan sebesar Rp 941,58 miliar, biaya berlangganan dari layanan televisi kabel sebesar Rp 606,98 miliar, dan biaya lain-lain sebesar Rp 102,03 miliar. Pertumbuhan pendapatan ini seiring dengan kenaikan harga jual per unit (ARPU) menjadi Rp 419.000," terang Irwan Djaja, Direktur Utama LINK dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.
Laba usaha LINK pada semester 1-2017 naik 22,76% menjadi Rp 661,52 miliar. Sedangkan laba bersih LINK pada semester 1-2017 yakni Rp 490,23 miliar. Angka ini meningkat 23,35% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 397,44 miliar.
Pada kuartal kedua, LINK juga menambah jangkauan layanannya dengan 47.000 rumah baru yang terkoneksi (homes passed). Sehingga saat ini telah mencapai total 1,9 juta rumah pada akhir semester pertama tahun 2017.
ARPU meningkat dari Rp 418.000 menjadi Rp 419.000 yang disebabkan oleh upgrade layanan oleh pelanggan dan peningkatan permintaan atas layanan Value Added Services.
Manajemen menyatakan kinerja operasional dan keuangan perusahaan, merefleksikan permintaan yang berkelanjutan atas layanan TV berbayar dan internet broadband. Terutama permintaan berkualitas di area-area dengan PDB tinggi di Indonesia. "Kami optimistis untuk mencapai target pertumbuhan tahun ini," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News