Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Anjloknya harga tembaga sejak akhir tahun lalu mengakibatkan pendapatan PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) sepanjang semester satu 2009 turun tajam.
Sepanjang enam bulan pertama 209, KBLI hanya membukukan pendapatan Rp 352,8 miliar. Pendapatan ini turun 55,73% ketimbang torehan pada semester pertama 2008, sebesar Rp 796,9 miliar.
Laba bersih KBLI juga turun cukup besar. Hingga enam bulan pertama 2009 ini, laba bersih KBLI hanya Rp 6,6 miliar. Laba bersih ini turun 78,71% ketimbang semester pertama tahun lalu, yaitu Rp 31 miliar.
Direktur KBLI Iming Sujana mengatakan, penurunan harga bahan baku kabel, yaitu tembaga dan aluminium mengakibatkan harga jual kabel merosot.
Menurutnya, harga jual kabel KBLI turun antara 40% hingga 50%. Selain dari sisi harga, volume produksi KBLI juga turun hingga 50% ketimbang tahun lalu. "Jadi penurunan pendapatannya bisa mencapai 70%," kata Iming.
Direktur Produksi KBLI Lim Fui Liong mengatakan, penurunan volume juga cukup tajam. Tahun lalu, KBLI bisa memproduksi sekitar 1.000 ton kabel per bulan. Tapi di kuartal pertama 2009, mereka hanya memproduksi 350 ton kabel per bulan. "Tapi sekarang produksi sudah bertambah lagi menjadi sekitar 650 ton per bulan," kata Lim.
Selain volume yang mulai bertambah, harga tembaga yang makin tinggi di semester dua akan membuat pendapatan KBLI kembali naik. Pada 13 Agustus 2009, harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange mencapai US$ 6.381 per ton.
Sekadar pembanding, harga rata-rata tembaga tahun lalu sekitar US$ 7.000 per ton. Sedangkan di awal tahun 2009, harganya hanya US$ 3.000 per ton.
Hingga akhir tahun ini, KBLI menargetkan pendapatan Rp 800 miliar dengan laba bersih Rp 15 miliar. KBLI optimistis bisa mencapai target itu.
Soalnya, KBLI sudah mendapatkan perjanjian penjualan di dalam dan luar negeri hingga Rp 186,7 miliar. "Selain itu, masih ada order potensial hingga Rp 350 miliar," kata Iming.
Tahun 2008 lalu, KBLI membukukan pendapatan Rp 1,73 triliun dengan laba bersih Rp 27 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News