kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Laba bersih INCO turun 24% di 2011


Kamis, 16 Februari 2012 / 18:17 WIB
Laba bersih INCO turun 24% di 2011
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyaksikan peluncuran rudal Hwasong-12 dalam foto tidak bertanggal yang dirilis oleh KCNA.


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Laba bersih PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun sebesar 24% di tahun lalu. Manajemen INCO dalam laporan yang dirilis Kamis (16/2) menyebutkan, sepanjang tahun lalu, perusahaan hanya membukukan laba bersih US$ 333 juta, dibanding pencapaian 2010 yang sebesar US$ 437 juta.

Penurunan laba ini seiring dengan surutnya nilai penjualan di 2011. Perusahaan yang dulu bernama PT International Nikel Indonesia ini hanya membukukan penjualan US$ 1,243 miliar di 2011, lebih rendah 3% dibanding penjualan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,276 miliar.

Pencapaian di kuartal keempat tahun lalu pun lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya. Di triwulan keempat 2011, INCO hanya mampu membukukan laba bersih US$ 13,1 juta, dibanding triwulan ketiga yang mencapai US$ 81,7 juta.

Pasalnya, nilai penjualan pun turun menjadi US$ 237 juta di kuartal keempat tahun lalu, dibanding kuartal ketiga yang mencapai US$ 290 juta. Hal ini seiring dengan lebih rendahnya realisasi rata-rata harga jual di kuartal terakhir 2011, yaitu hanya sekitar US$ 14.928 per ton, dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 17.735 per ton.

Volume produksi nikel di kuartal keempat tahun lalu pun terpangkas menjadi sejumlah 13.728 ton, dibanding kuartal ketiga yang mencapai 18.073 ton. Penurunan angka produksi ini akibat adanya pembangunan kembali tanur listrik nomor 2, sebagai bagian dari rencana peningkatan produksi.

"Kami hanya mengoperasikan dua tanur listrik di November dan Desember lalu, sehingga berpengaruh kepada volume produksi," ujar Manajemen INCO dalam rilis yang diterbitkan Kamis (16/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×