kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih Gunung Raja Paksi (GGRP) meroket 687,27% di kuartal I, ini pendorongnya


Rabu, 09 Juni 2021 / 20:36 WIB
Laba bersih Gunung Raja Paksi (GGRP) meroket 687,27% di kuartal I, ini pendorongnya
ILUSTRASI. Pabrik baja PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ciamik berhasil ditorehkan oleh PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP). Emiten produsen baja ini berhasil membukukan laba bersih senilai US$ 7,40 juta, melesat 687,27% dari realisasi laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya US$ 940.358.

“Tentu menggembirakan. Capaian ini membuat kami optimistis mencapai target 2021,” tegas Budi Raharjo Legowo, Chief Financial Officer GGRP dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id.

Meski demikian, pendapatan GGRP tercatat masih mengalami koreksi. Tercatat, GGRP mengantongi pendapatan senilai US$ 138,00 juta, menurun 29,72% dari pendapatan di kuartal pertama 2020 sebesar US$ 196,72 juta. Bersamaan, sejumlah beban GGRP berhasil menurun, salah satunya beben pokok pendapatan yang turun hingga 35,14% menjadi US$ 181,02 juta.

Baca Juga: Kembangkan bisnis kendaraan listrik, NFC Indonesia dan SiCepat bentuk usaha patungan

Budi menjelaskan, GGRP menargetkan peningkatan laba bersih pada tahun fiskal 2021. Jika pada tahun fiskal 2020, perusahaan mengalami rugi bersih US$ 8.9 juta, maka pada tahun fiskal 2021, laba bersih yang diproyeksikan bisa lebih dari US$ 20 juta.

“Meski proyeksi penjualan pada tahun fiskal 2021 akan mirip dengan penjualan pada tahun fiskal 2020, tetapi perseroan menargetkan peningkatan laba bersih. Dan kami bersyukur, tanda-tanda pemenuhan target sudah terlihat pada triwulan pertama ini,” tegasnya.

Menurut Budi, kinerja positif pada triwulan pertama 2021 tersebut, juga didukung pasar domestik yang mulai bangkit. Pasalnya, imbuh Budi, kondisi tersebut turut membangkitkan  sektor infrastruktur dan manufaktur yang merupakan industri konsumen produk baja.

Selain itu, guna mendukung kinerja, GGRP juga terus berusaha mengembangkan penjualan baja ke mancanegara. Selama ini, sejumlah negara yang menjadi pasar ekspor GRP antara lain Kanada, Malaysia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat (AS).

“Untuk ekspor, target kami setidaknya sama seperti tahun lalu, yaitu sekitar 5% dari total penjualan bersih perusahaan,”  terang dia.

Baca Juga: Kapuas Prima Coal (ZINC) bidik penjualan Rp 1,25 triliun tahun ini

Budi mengatakan, pada tahun ini GGRP menyediakan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 60 juta. Dana tersebut rencananya dipakai untuk meningkatkan (upgrade) fasilitas produksi Light Section Mill (LSM) dan Medium Section Mill (MSM).

Hingga saat ini, progres penyerapan capex sudah mencapai sekitar 30%. Proyek LSM sudah tahap final pengiriman parts dari luar negeri. Sedangkan proyek MSM dalam tahap final negosiasi dengan equipment vendor, yang akan dilanjutkan dengan tahap awal negosiasi dengan financier. 

Selanjutnya: Siapkan capex Rp 200 miliar, berikut rencana bisnis Impack Pratama (IMPC) tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×