kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Laba Bersih Bukit Asam (PTBA) Terkoreksi di Tengah Kenaikan Kinerja Operasional


Jumat, 31 Oktober 2025 / 08:17 WIB
Laba Bersih Bukit Asam (PTBA) Terkoreksi di Tengah Kenaikan Kinerja Operasional
ILUSTRASI. Pendapatan usaha Bukit Asam (PTBA) tercatat Rp 31,33 triliun per kuartal III-2025 atau naik 2% YoY dengan laba bersih turun 56% ke Rp 1,4 triliun


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengumumkan kinerja keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2025. Terlihat bahwa PTBA mengalami tekanan dari sisi kinerja bottom line.

Pendapatan usaha PTBA tercatat sebesar Rp 31,33 triliun per kuartal III-2025 atau tumbuh 2% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 30,66 triliun. Hasil ini dibarengi oleh peningkatan volume produksi batubara PTBA sebesar 9% yoy menjadi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025.

Pada periode yang sama, volume penjualan batubara PTBA meningkat 8% yoy menjadi 33,70 juta ton. Bila dirinci, penjualan batubara domestik PTBA tumbuh 11% yoy menjadi 18,82 juta ton, sedangkan penjualan batubara ekspor tumbuh 4% yoy menjadi 14,88 juta ton.

Baca Juga: Akumulasi Berlanjut, Cermati Saham Net Buy dan Net Sell Terbesar Asing, Kamis (30/10)

Penjualan domestik berkontribusi sebesar 56% terhadap seluruh penjualan batubara PTBA, sementara sisanya 44% merupakan ekspor. Hingga akhir kuartal III-2025, lima negara tujuan ekspor utama PTBA adalah Bangladesh, India, Filipina, Vietnam, dan Korea Selatan.

Meskipun volume penjualan Batubara PTBA meningkat, pelemahan harga batubara, baik Newcastle Index yang turun 22% yoy dan ICI-3 yang turun 16% yoy akhirnya berimbas pada pelemahan harga jual rata-rata PTBA yang tercatat turun 6% yoy per kuartal III-2025.

Beban pokok pendapatan terealisasi sebesar Rp 27,8 triliun per kuartal III-2025 atau naik sebesar 11% secara yoy. Kenaikan ini terjadi seiring dengan peningkatan volume operasional, baik produksi batubara yang naik 9% yoy maupun angkutan Batubara yang juga naik 8% yoy, kendati terjadi penurunan stripping ratio dari 6,02x per kuartal III-2024 menjadi 5,98x per kuartal III-2025.

Selain itu, pencabutan subsidi komponen FAME pada biodiesel serta kewajiban untuk menggunakan B40 juga berdampak pada peningkatan harga BBM per liter sebesar 8% yoy, sehingga otomatis berdampak pada peningkatan biaya bahan bakar yang digunakan oleh PTBA baik untuk kegiatan penambangan maupun angkutan kereta api.

Hingga akhir kuartal III-2025, PTBA membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,4 triliun atau merosot 56,25% yoy dibandingkan periode sebelumnya yaitu Rp 3,2 triliun.

PTBA juga membukukan kenaikan realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 27% yoy dari Rp 2,35 triliun per kuartal III-2024 menjadi Rp 2,99 triliun per kuartal III-2025. Mayoritas penggunaan capex tersebut ditujukan untuk pengembangan angkutan kereta api Batubara Tanjung Enim-Kramasan.

 

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan, di tengah tekanan harga batubara global yang masih menurun sepanjang 2025, PTBA masih mampu mempertahankan kinerja operasional yang solid serta menjaga profitabilitas melalui peningkatan efisiensi biaya dan optimalisasi portofolio pasar domestik.

“Hal ini tercermin dari pertumbuhan volume produksi dan penjualan yang tetap positif, serta realisasi capex yang mendukung keberlanjutan operasi dan proyek logistik strategis,” ujar dia dalam keterbukaan informasi, Kamis (30/10/2025).

Manajemen PTBA sendiri menargetkan volume produksi batubara sebanyak 50,05 juta ton pada 2025, sedangkan volume penjualan dan volume angkutan masing-masing sebesar 50,09 juta ton dan 43,25 juta ton. PTBA juga menargetkan stripping ratio di level 6,49x pada tahun ini. Adapun belanja modal PTBA ditargetkan sebesar Rp 7,2 triliun.

Selanjutnya: Dolar AS Bertahan di Puncak 3 Bulan Jumat (31/10) Pagi, Mencermati Arah Bank Sentral

Menarik Dibaca: Hasil Hylo Open 2025, Lima Wakil Indonesia Maju ke Babak Perempat Final

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×