kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba bersih ASII tergerus 25% sepanjang 2015


Kamis, 25 Februari 2016 / 19:19 WIB
Laba bersih ASII tergerus 25% sepanjang 2015


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) sepanjang tahun 2015 terkoreksi di tengah beratnya tantangan bisnis yang dihadapi perseroan. Laba bersih ASII turun 25% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 14,46 triliun. Sementara pendapatan grup konglomerasi ini tahun lalu mencapai Rp 184,19 triliun atau turun 9% dibandingkan tahun sebelumnya.

Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII mengatakan, sepanjang tahun lalu perseroan menghadapi tantangan pelemahan harga komoditas, penurunan konsumsi domestik, meningkatnya kompetisi dari sektor penjualan mobil dan merosotnya kualitas korporasi.

"Tantangan tersebut mengakibatkan penurunan kontribusi di semua segmen bisnis kecuali teknologi informasi," katanya dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Kamis (25/2).

Seluruh lini bisnis ASII mengalami perlambatan. Segmen yang paling tertekan datang dari bisnis agribisnis. Laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbkl (AALI) merosot 75% yoy menjadi Rp 493 miliar. Ini lantaran harga rata-rata CPO mengalami penurunan 16% yoy menjadi Rp 6.971 per kg. Penjualan CPO turun 24% yoy menjadi 1 juta ton sedangkan Olein naik 62% menjadi 412.000 ton.

Sedangkan keuntungan pelemahan rupiah terhadap ekspor AALI tidak mampu mengimbangi peningkatan beban bunga yang harus ditanggung.

Kinerja segmen alat berat dan pertambangan melalui anak usahanya PT united Tractors Tbk (UNTR) menyusut 28% menjadi Rp 2,3 triliun. Pendapatan lini usaha mesin kontruksi mengalmai penurunan karena penjualan alat berat Komatsu turun 40% yoy, usaha di bidang kontraktor penambangan batu bara turun 9% yoy karena kontrak produksi batubara turun 4%, penjualan bisnis pertambangan turun 18% yoy, dan pendapatan bisnis konstruksi stagnan Rp 1,3 triliun.

Bisnis Jasa keuangan ASII mengalami penurunan laba bersih 25% yoy menjadi 3,55 triliun. Kenaikan laba bersih perusahaan pembiayaan kendaraan roda dua melalui PT Federal International Finance (FIF) sebesar 15% serta kinerja PT Toyota Astra Financing Services tidak mampu mengimbangi penurunan bisnis jasa keuangan lainnya.

Bisnis infrastruktur logistik dan lainnya menyumbang laba bersih terhadap perseroan Rp 406 miliar atau turun 17% yoy dan laba bersih bisnis otomotif turun 12% yoy menjadi Rp 7,4 triliun.

Bisnis otomotif turun karena perlambatan ekonomi, diskon harga di pasar mobil karena kelebihan pasokan produksi dan adanya gejolak nilai tukar. Sedangkan kinerja bisnis infrastruktur dan logistik turun karena kerugian awal yang timbul dari pengoperasian seksi I jalan tol Kertosono-Mojokertodan turunnya angka penyewaan mobil.

Satu-satunya segmen bisnis ASII yang mencatat pertumbuhan tahun lalu hanya bisnis teknologi informasi. PT Astra Graphia Tbk (ASGR) masih mencatatkan pertumbuhan laba bersih 2% menjaid Rp 204 miliar.

ASII belum yakin prospek bisnis tahun ini akan pulih. Oleh karena itu perseroan masih harus berhati-hati dalam menetapkan target.

Namun, perseroan akan terus melanjutkan ekspansinya tahun ini dengan dukungan kemampuan menghasilkan kas yang baik serta neraca keuangan yang kuat. "Kita siap memanfaatkan peluang dari setiap perbaikan kondisi ekonomi," Tandas Prijono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×