Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) di semester pertama tahun ini kurang menggembirakan. Laba bersih GOOD di paruh pertama 2020 pun anjlok 40,87% menjadi Rp 129,01 miliar di semester I 2020.
Asal tahu saja, laba bersih GOOD pada semester pertama tahun lalu mencapai Rp 218,22 miliar. Turunnya laba bersih terjadi karena penjualan bersih perusahaan juga turun.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih GOOD pada periode Januari-Juni 2020 hanya Rp 3,91 triliun, turun 8,37% dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 4,27 triliun.
Penurunan penjualan bersih dipicu oleh turunnya penjualan segmen makanan ringan dan minuman. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan segmen makanan ringan turun 8,85% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 3,33 triliun di akhir Juni 2020 lalu.
Baca Juga: Ini faktor pendorong aksi korporasi akuisisi emiten konsumer di masa pandemi
Setali tiga uang, sedang penjualan segmen minuman juga turun 17,53% yoy menjadi Rp 509,41 miliar. Sementara itu, penjualan segmen lainnya tercatat melesat dari semula Rp 217,31 juta di paruh pertama 2019 menjadi Rp 74,26 miliar di semester I-2020.
Seturut penurunan penjualan bersih, pengeluaran GOOD pada beberapa pos beban turut turun. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat turun 4,89% yoy menjadi Rp 2,79 triliun di semester I 2020. Sebelumnya, beban pokok penjualan GOOD tercatat mencapai dari Rp 2,94 triliun di semester I 2019.
Berikutnya, beban penjualan juga tercatat turun 19,26% yoy menjadi Rp 575,01 miliar di semester I 2020. Sebelumnya, beban penjualan GOOD tercatat sebesar Rp 712,17 miliar di semester I 2019.
Meski begitu, GOOD juga mencatatkan kenaikan pengeluaran pada sejumlah pos beban. Pada enam bulan pertama tahun ini, GOOD mencatatkan beban beban umum dan administrasi sebesar Rp 302,53 miliar. Angka tersebut naik 8,69% dibanding beban umum dan administrasi periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 278,34 miliar.
Kenaikan pengeluaran juga dijumpai pada beban operasi dan beban keuangan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, beban operasi lainnya melesat 167,26% yoy dari semula Rp 17,36 miliar di semester I 2019 menjadi Rp Rp 46,41 miliar di semester I 2020. Sementara itu, beban keuangan perusahaan naik 46,74% yoy dari Rp 42,08 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 61,75 miliar di semester I 2020.
Baca Juga: Garudafood (GOOD) membidik kelas menengah
Setelah penjualan neto dikurangi beban pokok penjualan, beban penjualan, serta pengeluaran-pengeluaran lainnya, GOOD hanya mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar hanya Rp 129,01 miliar
Per 30 Juni 2020 lalu, total aset GOOD tercatat sebesar Rp 5,46 triliun. Angka tersebut terdiri atas ekuitas neto sebesar Rp 2,59 triliun dan total liabilitas sebesar Rp 2,87 triliun.
Sementara itu, kas dan setara kas akhir periode perusahaan tercatat sebesar Rp 745,17 miliar per 30 Juni 2020. Angka itu naik 53,60% dibanding kas dan setara kas awal periode perusahaan yang tercatat sebesar Rp 485,13 miliar.
Selanjutnya: Corona membuat industri makanan dan minuman berhati-hati dalam ekspansi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News