Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berhasil mengungguli dollar AS, Rabu (22/11) sore. Mata uang Garuda mengambil keuntungan di tengah tekanan yang melanda indeks dollar.
Mengutip Bloomberg, Rabu (22/11), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat tipis 0,04% di level Rp 13.523 per dollar AS. Begitu pula, kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan, rupiah bertengger di Rp 13.523 per dollar AS, atau terapresiasi 0,15% dari posisi kemarin.
Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengatakan, rupiah ditutup menguat karena kinerja indeks dollar terhadap major currency melemah terseret yield US Treasury.
"Tren sejak kemarin indeks dollar AS menurun karena yield US Treasury cenderung flat, spread obligasi tenor 10 dan dua tahun cenderung makin tipis," kata Josua, Rabu (22/11). Hal ini melemahkan dollar AS.
Yield US Treasury yang cenderung flat mengindikasikan inflasi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi di AS belum pasti. Sentimen yang memberatkan juga bersumber dari ketidakpastian pelaksanaan reformasi pajak di negeri Paman Sam. Meski, draf reformasi pajak sudah disetujui DPR, namun belum mendapat persetujuan dari Senat.
Menurut Josua, besok, rupiah akan banyak dipengaruhi dari data Amerika. Seperti, rilis notulensi rapat The Federal Open Market Committee (FOMC). "Notulensi rapat FOMC bisa mendorong pergerakan dollar. Pelaku pasar masih menantikan notulensi seperti apa yang akan dirilis esok petang," kata Josua.
Sementara, data pesanan barang tahan lama alias durable goods order yang akan dirilis Rabu malam diekspektasikan akan menurun, sehingga bisa menekan dollar. Dus, rupiah berpeluang lebih kuat, besok.
Prediksi Josua, Kamis (23/11), kurs rupiah kembali menguat didukung mata uang euro yang kembali menguat setelah sentimen koalisi Angela Merkel mereda. Namun, menurutnya, penguatan akan terbatas, karena ada data Amerika, yaitu data pengangguran AS yang diekpektasikan lebih bagus.
"Rupiah masih bisa menguat terbatas di Rp 13.490-Rp 13.550," proyeksinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News