Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data defisit neraca perdagangan Indonesia yang di atas ekspektasi kian menekan nilai tukar rupiah. Kemarin, kurs rupiah di pasar spot melemah 0,20% menjadi Rp 14.463 per dollar Amerika Serikat (AS). Serupa, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga turun 0,03% ke Rp 14.448 per dollar AS.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data defisit perdagangan bulan April 2019 mencapai US$ 2,5 miliar. Angka ini cukup mengejutkan, lantaran jauh di atas ekspektasi para analis.
Belum lagi, defisit neraca dagang kali ini merupakan rekor terburuk sepanjang masa Indonesia. "Memburuknya kondisi fundamental dalam negeri dan terpaan negatif dari perang dagang, semakin membuat pelaku pasar memilih untuk berlindung di balik dollar AS," kata Deddy Yusuf Siregar, Analis Asia Trade Point Futures, Rabu (15/5).
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menambahkan, peluang perang dagang untuk segera berakhir pun pupus. Mengingat Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping baru akan bertemu pada Juni mendatang. Alhasil, the greenback kembali dipilih sebagai aset safe haven unggulan.
Reny memprediksi, rupiah hari ini bergerak dalam rentang Rp 14.400–Rp 14.495 per dollar AS. Sedangkan Deddy memperkirakan, mata uang Garuda akan bergerak dengan kisaran pergerakan Rp 14.430–Rp 14.500 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News