kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kurs rupiah tersandung aksi profit taking


Selasa, 08 Januari 2019 / 20:01 WIB
Kurs rupiah tersandung aksi profit taking


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah di pasar spot melemah 0,46% ke level Rp 14.148 per dollar AS pada penutupan perdagangan Selasa (8/1). Rupiah terkoreksi karena aksi profit taking. Besok, kurs rupiah diprediksi berlanjut melemah.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih mengatakan, pelemahan depresiasi rupiah karena sentimen negatif dari eksternal. Investor melakukan profit taking dan cenderung wait and see dengan keputusan kebijakan The Federal Reserved (The Fed) yang baru akan menggelar rapat pada akhir Januari 2019. "Semua serba hati-hati," tambahnya.

Berbanding terbalik dengan kondisi eksternal, kondisi ekonomi dalam negeri bisa dikatakan masih positif. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2018 sebesar US$120,7 miliar. Jumlah tersebut meningkat US$ 3,5 miliar dari akhir November 2018 yang sebesar US$ 117,2 miliar.

Selain itu, BI juga merampungkan aturan main Devisa Hasil Ekspor (DHE). DHE yang ditempatkan dalam bentuk deposito berdenominasi dollar AS di bank yang didirikan atau berkedudukan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia dikenai tarif pajak penghasilan (PPh) 0%-10%. DHE dinilai mampu memberi efek psikologis kepada para eksportir untuk melaporkan pendapatannya.

Lana memandang, kebijakan ini berpotensi membawa masuk dollar ke Indonesia. "Jadi akan membantu rupiah tertahan dan tidak jatuh terlalu dalam. Untuk hal ini, kita bisa sedikit otoriter," ujarnya.

Lana berpendapat, sentimen positif dari internal ini seharusnya bisa menahan rupiah saat jatuh. Apalagi, "Permintaan terhadap dollar AS tidak besar hingga awal Januari 2019 ini, seharusnya rupiah bisa bertahan," ujarnya.

Lana memproyeksikan, rupiah masih akan melemah pada Rabu (9/1) seiring berjalannya perundingan antara China dengan Amerika Serikat (AS) di Beijing dan sikap kehati-hatian pelaku pasar modal. Prediksi dia, rupiah berpeluang bergerak di kisaran Rp 14.180 - Rp 14.200 per dollar AS pada perdagangan Rabu (9/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×