Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penguatan rupiah masih bisa bertahan, meski Selasa (24/11) rupiah ditutup melemah. Secara fundamental dan sentimen eksternal masih mendukung rupiah untuk menguat.
Mengutip Bloomberg, hari ini kurs rupiah spot melemah tipis 0,04% ke Rp 14.155 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah melemah 0,23% ke Rp 14.196 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menilai, secara fundamental rupiah seharusnya menguat. Data ekonomi yang mendukung adalah surplus neraca transaksi berjalan sebesar US$ 1 miliar dollar AS di kuartal ketiga 2020.
Sentimen eksternal juga condong memberi optimisme pada penguatan rupiah. Salah satunya, stimulus yang akan pemerintah AS gelontorkan akan membuat dolar AS melemah.
Baca Juga: Ini alasan LPS memangkas bunga penjaminan
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, Joe Biden yang menunjuk Janet Yellen sebagai menteri keuangan AS juga memberi optimisme pada penguatan rupiah. Rupiah juga berpotensi menguat karena capital inflow masih terjadi di pasar saham dan obligasi Indonesia.
Namun, Faisyal mengatakan rupiah hari ini melemah tipis karena pelaku pasar kembali khawatir mengenai peningkatan jumlah kasus Covid-19 di dalam negeri. "Aksi profit taking juga membuat rupiah terkoreksi," kata Faisyal.
Nanti malam akan ada data kepercayaan konsumer AS yang diproyeksikan masih lebih rendah dari data sebelumnya. Faisyal mengatakan jika data tersebut dirilis lebih rendah dari data sebelumnya maka rupiah berpotensi menguat di perdagangan Rabu (25/11).
Faisyal memasang rentang Rp 14.100 per dolar AS-Rp 14.240 per dolar AS. Sementara rentang rupiah dari Josua di Rp 14.100 per dolar AS-Rp 14.200 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah spot ditutup melemah 0,04% ke Rp 14.155 per dolar AS pada Selasa (24/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News