kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs Rupiah Jisdor Melemah 0,58% Sepekan ke Rp 14.900 per Dolar AS


Jumat, 02 September 2022 / 15:56 WIB
Kurs Rupiah Jisdor Melemah 0,58% Sepekan ke Rp 14.900 per Dolar AS
ILUSTRASI. Jumat (2/9), kurs rupiah Jisdor melemah 0,11% ke Rp 14.900 per dolar AS.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali tertekan di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Jumat (2/9), kurs rupiah Jisdor melemah 0,11% dari posisi Kamis (1/9).

Nilai tukar rupiah Jisdor ditutup pada Rp 14.900 per dolar AS melemah dari Rp 14.884 per dolar AS kemarin. Dalam sepekan, kurs referensi Jisdor mengakumulasi pelemahan 0,58%.

Pergerakan kurs rupiah Jisdor sejalan dengan pasar spot. Hari ini, kurs rupiah spot melemah 0,09% ke Rp 14.896 per dolar AS dari posisi kemarin Rp 14.886 per dolar AS. Dalam sepekan, kurs rupiah melemah 0,53% di pasar spot.

Baca Juga: Tak Berdaya, Rupiah Spot Dibuka Melemah ke Rp 14.898 Per Dolar AS Pada Hari Ini (2/9)

Tekanan pada rupiah terutama disebabkan oleh penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia. 

Di Asia, rupiah melemah bersama dengan won, peso, rupee, dolar taiwan, yen, ringgit dan dolar Hong Kong. Sementara baht, yuan, dan dolar Singapura menguat terhadap the greenback.

Sedangkan indeks dolar hari ini melemah tipis setelah mencapai level tertinggi dalam 20 tahun pada tutup pasar kemarin. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia ini berada di 109,35, turun dari level tertinggi dalam dua dekade 109,69 yang tercapai kemarin.

Baca Juga: Indeks Dolar Tertinggi 20 Tahun, Rupiah Makin Tertekan

Ekonom Nomura Euen Paracuelles dan Rangga Cipta dalam riset yang dikutip Bloomberg memperkirakan Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga total 100 basis points (bps) lagi menjadi 4,75% hingga tutup tahun. Proyeksi ini didasari oleh inflasi yang masih di atas target bank sentral.

Nomura memperkirakan inflasi bisa mencapai 7%-8%, jauh lebih tinggi ketimbang ekspektasi pemerintah 5,7% jika pemerintah mengurangi subsidi hingga 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×