kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kurs rupiah diprediksi menguat lagi pada Rabu (29/7), cermati sentimen pendorongnya


Rabu, 29 Juli 2020 / 06:15 WIB
Kurs rupiah diprediksi menguat lagi pada Rabu (29/7), cermati sentimen pendorongnya


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diprediksi akan menguat pada perdagangan Rabu (29/7). Pada perdagangan hari ini, Selasa (28/7), rupiah di pasar spot ditutup flat di level Rp 14.535 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dengan demikian, posisi rupiah hari ini tidak beranjak dari posisi Senin (27/7) yang juga berada di level Rp 14.535 per dolar AS. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah justru menguat 0,42% ke level Rp 14.543 per dolar AS.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, rupiah berpeluang menguat pada perdagangan besok. Rupiah akan diuntungkan oleh pelemahan dolar AS di tengah melonjaknya jumlah kasus virus corona, memicu kekhawatiran pasar bahwa pemulihan ekonomi AS akan sulit bangkit jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Baca Juga: Rupiah ditutup stabil di level Rp 14.535 per dolar AS pada hari ini

"Selain itu, menjelang FOMC, pasar memperkirakan The Fed akan dovish, bisa membuat dolar AS makin terpuruk. Rupiah juga akan diuntungkan oleh berita vaksin yang diproduksi Moderna, yang sudah masuk fase 3 uji klinis terhadap 30.000 orang dan vaksin Pfizer juga memulai uji coba tahap akhir untuk vaksin Covid-19," ujar Alwi kepada Kontan.co.id, Selasa (28/7).

Alwi menyebut berita tersebut bisa meningkatkan selera risk-on, ditambah lagi jika stimulus pemerintah AS resmi disahkan. Sementara dari dalam negeri, jika ada berita positif mengenai vaksin yang dikembangkan Biofarma, rupiah bisa semakin menguat.

Sementara ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara juga menilai rupiah berpotensi untuk menguat. Faktornya adalah investor yang mulai melepas kepemilikan dolar AS, terlihat dari dolar index turun 1,25% dalam sepekan terakhir ke 93,7. Indeks dolar yang rendah juga mengindikasikan investor mulai mencermati arah pemulihan ekonomi AS.

Baca Juga: Bisnis Garuda Indonesia berdarah-darah, ini saran pengamat

"Pada 30 Juli akan ada pengumuman pertumbuhan ekonomi AS kuartal II-2020 yang menyebabkan dolar tidak lagi perkasa. Jika ekonomi AS anjlok cukup dalam maka investor mulai mencari negara berkembang dan aset seperti emas sebagai alternatif dari dolar AS

Bhima menyebut, faktor lain dari dalam negeri masih terkait mekanisme suntikan dana ke BUMN. Apakah kebijakan tersebut akan efektif untuk pemulihan ekonomi dan program stimulus tambahan pasca kehadiran komite baru.

Bhima memproyeksikan rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.340 per dolar AS-Rp 14.400 per dolar AS. Sementara Alwi memperkirakan pada sesi perdagangan besok rupiah akan ada di kisaran Rp 14.350 per dolar AS-Rp 14.600 per dolar AS.

Baca Juga: Defisit APBN 2021 melebar, Sri Mulyani beberkan strategi pembiayaannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×