Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menciut ke level paling lemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam sembilan bulan terakhir. Kamis (28/4), kurs rupiah di pasar spot melemah 0,56% ke Rp 14.494 per dolar AS dari posisi kemarin Rp 14.413 per dolar AS. Sepanjang April, kurs rupiah melemah 0,91%.
Nilai tukar rupiah ini merupakan posisi paling lemah sejak 22 Juli 2021 lalu. Larangan ekspor produk sawit sebagai bahan baku minyak goreng menjadi salah satu pemberat nilai tukar rupiah dan menambah ketidakpastian pasar.
"Larangan menambah tekanan inflasi global," kata Jeff Ng, senior currency analyst MUFG Bank kepada Bloomberg. Dia memperkirakan larangan ekspor akan menekan nilai tukar rupiah.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,45% ke 7.228 Pada Kamis (28/4), Net Buy Asing Rp 2,4 Triliun
Jeff Ng memperkirakan pelemahan kurs rupiah akan terbatas pada Rp 14.500 sebagai resistance paling dekat. Dia meramalkan kurs rupiah akan berada di Rp 14.400 per dolar AS pada akhir Juni dan Rp 14.600 per dolar AS pada akhir tahun.
Mata uang Asia hari ini kompak melemah terhadap the greenback. Yen Jepang memimpin pelemahan mata uang Asia. Kurs mata uang Negeri Sakura ini melemah 1,7% terhadap dolar AS, disusul yuan yang melemah 0,84% dan rupiah 0,56%.
Sementara indeks dolar terus menguat ke 103,24 pada hari ini. Indeks dolar terus berada di atas 100 dalam dua pekan terakhir setelah menembus angka psikologis 100 pada tiga pekan lalu. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ini menguat 5,01% sepanjang bulan April.
Baca Juga: Makin Loyo, Rupiah Spot Melemah 0,44% ke Rp 14.477 Per Dolar AS Kamis (28/4) Siang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News