kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kurs rupiah berpotensi melemah lagi pada hari ini (17/12), berikut sentimen pemicunya


Kamis, 17 Desember 2020 / 06:10 WIB
Kurs rupiah berpotensi melemah lagi pada hari ini (17/12), berikut sentimen pemicunya


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi kembali koreksi pada perdagangan Kamis (17/12). Sentimen eksternal dan internal bakal jadi penggerak kurs rupiah.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (16/12) kurs rupiah spot melemah tipis 0,04% ke level Rp 14.125 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor), mata uang Garuda menguat 0,14% ke level Rp 14.151 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengungkapkan, pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (17/12) berpotensi dibuka melemah. Tekanan bagi rupiah datang dari eksternal maupun dari internal.

"Untuk perdagangan Kamis (17/12), sentimen eksternal terkait stimulus dan Brexit. Sedangkan untuk internal seputar masalah pengetatan jelang perayaan hari Natal dan Tahun Baru," kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Rabu (16/12).

Baca Juga: Loyo, rupiah ditutup melemah 0,04% ke Rp 14.125 per dolar AS pada hari ini (16/12)

Harapan terkait peluncuran stimulus AS kian meningkat, dengan proposal bipartisan senilai US$ 748 miliar untuk bantuan Covid-19. Sebelumnya, Kongres AS juga menyelesaikan RUU anggaran US$ 1,4 triliun untuk kebijakan fiskal awal Oktober lalu. Pasar berharap RUU stimulus terbaru bisa disahkan pada Jumat pekan ini, sebelum pemerintahan tutup di libur akhir tahun.

Selain itu, Brexit juga mendekati kesepakatan, jika Inggris dan Uni Eropa bisa menyelesaikan perbedaan mereka. Namun, Perdana Menteri Inggris menunjukkan sinyal bahwa pembicaraan kemungkinan tidak menghasilkan kesepakatan.

Baca Juga: Ekonom Bank Permata prediksi BI tahan suku bunga acuan di level 3,75%

Adapun sentimen domestik jelang Natal dan Tahun Baru, berpotensi membentuk kluster baru pandemi Covid-19. Untuk menghindari risiko tersebut, pemerintah perlu menerapkan kebijakan pengetatan terukur dan terkendali di hari perayaan tersebut, termasuk penerapan PSBB ketat. "Nantinya, itu akan berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat dan bakal berdampak pada pelambatan pertumbuhan ekonomi 2020," kata Ibrahim.

Untuk itu, Ibrahim memperkirakan rupiah bakal dibuka melemah pada perdagangan Kamis (17/12) dengan potensi pergerakan harga di rentang Rp 14.105 per dolar AS hingga Rp 14.155 per dolar AS.

Baca Juga: IHSG melesat ke 6.118, empat saham LQ45 menguat double digit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×