kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.496.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.500   15,00   0,10%
  • IDX 7.735   86,10   1,13%
  • KOMPAS100 1.202   10,90   0,91%
  • LQ45 959   9,37   0,99%
  • ISSI 233   1,70   0,73%
  • IDX30 492   5,97   1,23%
  • IDXHIDIV20 591   7,28   1,25%
  • IDX80 137   1,31   0,97%
  • IDXV30 143   0,56   0,39%
  • IDXQ30 164   1,93   1,19%

Kupon Sukri diprediksi bisa di atas 6%


Rabu, 29 Februari 2012 / 19:18 WIB
Kupon Sukri diprediksi bisa di atas 6%
ILUSTRASI. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengeluarkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) terkait dugaan kasus suap pajak,


Reporter: Wahyu Satriani Ari Wulan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bagi investor ritel yang ingin berbelanja surat berharga syariah negara (SBSN) ritel seri terbaru, bisa mulai bersiap-siap dari sekarang. Pemerintah berencana menawarkan instrumen yang kerap disebut Sukri itu di pasar perdana pada 5 Maret hingga 16 Maret mendatang.

Para analis menduga, kupon yang akan diberikan untuk instrumen seri SR 004 tersebut bisa diatas 6% per tahun. Kupon tersebut lebih rendah dibandingkan yang ditawarkan untuk SR 003 tahun lalu yang sebesar 8,15% per tahun.

I Made Adi Saputra, analis obligasi NC Securities mengatakan yield surat utang negara (SUN) bertenor 3 tahun seri FR0027 yang bisa dijadikan acuan Rabu (29/2) berada dikisaran 4,82%. Yield tersebut turun dibandingkan SUN seri FR0026 yang bisa dijadikan acuan untuk penerbitan SR 003 tahun lalu yang masih berada dikisaran 7,98%.

"Pemerintah akan memutuskan tingkat imbalan awal Maret ini. Saya perkirakan kuponnya akan dikisaran 6,25% hingga 6,5%," ujar Made, Jakarta, Rabu (29/2).

Dengan kupon yang ditetapkan dikisaran 6,25% hingga 6,5%, diperkirakan prospek penerbitan Sukri masih akan menarik. Sebab, kupon tersebut masih lebih tinggi dibandingkan suku bunga deposito yang bisa didapatkan pemerintah dikisaran 5,85%.

"Di pasar sekunder, instrumen tersebut juga berpotensi terjadi kenaikan harga karena imbal hasilnya yang diatas benchmark sehingga investor institusi perbankan mau membelinya dengan harga tinggi," ujar dia.

Diperkirakan, kenaikan harga terjadi sejak hari pertama ditransaksikan di pasar sekunder. Made menduga, harga SR 004 bisa naik sekitar 100 basis poin hingga 200 basis poin dengan asumsi kupon yang ditetapkan sekitar 6,25% dan tidak terjadi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×