Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LONDON. Harga kontrak minyak dunia terjungkal bersama dengan harga komoditas lainnya pada Jumat (24/6). Mengutip data Bloomberg, siang tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Agustus turun 6,6% atau US$ 3,41 menjadi US$ 46,70 per barel di New York Mercantile Exchange.
Pada pukul 06.22 waktu London, harga kontrak yang sama ditransaksikan di posisi US$ 46,91 per barel. Total volume transaksi hari ini enam kali lebih tinggi di atas volume transaksi rata-rata 100 harian. Sepanjang pekan ini, minyak WTI tercatat sudah turun 2,2%.
Anjloknya harga minyak terjadi pasca pengumuman hasil referendum Inggris yang memenangkan kubu Brexit atau British Exit. Itu artinya, warga Inggris memutuskan untuk menanggalkan keanggotaan mereka dari Uni Eropa setelah 43 tahun.
Data teranyar yang dihimpun BBC menunjukkan, kubu Brexit berhasil mendapat dukungan suara sebesar 52%. Sedangkan kubu Bremain mendapatkan dukungan 48%.
England dan Wales memberikan dukungannya secara penuh untuk Brexit. Sedangkan London, Skotlandia, dan Irlandia Utara mendukung Bremain.
Pasca pengumuman tersebut, sejumlah aset safe haven seperti emas dan yen langsung melejit. Sedangkan harga minyak sepertinya akan terkena dampak dari penguatan dollar AS.
"Jika Brexit menang dan berdampak pada kecemasan terjadinya resesi global, maka hal itu akan memukul permintaan minyak global. Ini kemungkinan risiko terbesar bagi minyak," jelas Angus Nicholson, market analyst IG Ltd di Melbourne.
Sementara itu, harga kontrak minyak Brent untuk pengantaran Agustus tergerus hingga 6,6% menjadi US$ 47,54 per barel di ICE Futures Europe Exchange, London. Kemarin, harga minyak Brent naik US$ 1,03 atau 2,1% menjadi US$ 50,91 sebarel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News