Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Turunnya daya beli masyarakat tak membuat kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) seret. Pada kuartal pertama kemarin, UNVR mengantongi laba Rp 1,59 triliun. Angka tersebut tumbuh 16,91% dari Rp 1,36 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, penjualan Unilever juga meningkat 7,91% dari Rp 8,72 triliun ke posisi Rp 9,41 triliun. Di situ, penjualan dalam negerinya mencapai Rp 8,97 triliun. Lalu, penjualan ekspornya adalah Rp 439,42 miliar.
Harga pokok penjualan UNVR naik dari Rp 4,51 triliun menjadi Rp 4,61 triliun. Komponen pendorongnya antara lain biaya produksi yang menurun 3,93% dari Rp 4,32 triliun ke posisi Rp 4,15 triliun.
Sementara itu, beban pemasaran dan penjualan UNVR naik dari Rp 1,67 triliun menjadi Rp 1,83 triliun. Lalu beban umum dan administrasinya meninggi dari Rp 668,53 miliar ke posisi Rp 883,72 miliar.
Aset UNVR tercatat Rp 14,77 triliun dengan aset lancar Rp 6,72 triliun dan aset tak lancar Rp 8,04 triliun. Adapun, kas dan setara kasnya menipis dari Rp 859,12 miliar di akhir tahun 2014 menjadi Rp 463,27 miliar di kuartal pertama 2015. Lebih lanjut, ekuitas UNVR yakni Rp 6,33 triliun dan liabilitasnya Rp 8,43 triliun.
Dengan raihan keuntungan kuartal pertama ini, laba per saham emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar kelima di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini terkerek dari Rp 178 menjadi Rp 209.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News