Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Memasuki hari terakhir di pengujung kuartal satu 2016, harga gas alam mencatatkan kenaikan. Namun, jika ditilik sepanjang kuartal I, harganya sudah tergerus 15%.
Mengutip Bloomberg, Kamis (31/3) pukul 12.30 WIB harga gas alam kontrak pengiriman Mei 2016 di New York Merchantile Exchange terangkat 0,60% ke level 2,01 per mmbtu. Namun secara kuartalan sudah turun 15% yang artinya ini merupakan penurunan kuartalan ketiga beruntun bagi gas alam dan penurunan terbesar sejak kuartal empat 2014 lalu.
Salah satu yang mendukung kenaikan harga saat ini adalah antisipasi rilis laporan cadangan gas alam AS pekan ini. Diduga, cadangan gas alam AS turun 20 miliar kaki kubik dari pekan sebelumnya yang bertambah 15 miliar kaki kubik.
Menyusutnya cadangan ini tentu jadi sinyal yang positif bagi pergerakan harga. Hanya saja, sentimen ini dinilai bersifat sementara, sebab cadangan gas alam berada di level tertingginya. Fundamental itu akan terus menjadi beban bagi pergerakan harga.
Saat ini cadangan AS lebih rendah 52% dari rata-rata cadangan lima tahunan tapi masih berada di level tertingginya sejak 30 tahun terakhir.
“Belum akan ada banyak yang berubah. Harga juga sulit meninggalkan tren bearish sebab diprediksi cuaca belum akan dingin sehingga tidak bisa mendukung naiknya permintaan,” analisa Andri Hardianto, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures. Yang mana menurutnya, sepanjang pekan ini harga akan tetap ditutup menurun dengan kisaran US$ 1,75 – US$ 1,95 per mmbtu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
