kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Kuartal ketiga, penjualan semen turun di hampir seluruh wilayah Indonesia


Kamis, 05 November 2020 / 21:32 WIB
Kuartal ketiga, penjualan semen turun di hampir seluruh wilayah Indonesia
ILUSTRASI. Penjualan semen domestik turut terkontraksi akibat pandemi Covid-19.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan semen domestik turut terkontraksi akibat pandemi Covid-19. Melansir data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Rabu (4/11), hingga September 2020, penjualan semen domestik berada di angka 44,65 juta ton. Realisasi ini turun 8,52% dari realisasi penjualan di periode 9 bulan pertama tahun lalu yang mencapai  48,80 juta ton.

Di kuartal ketiga saja, penjualan semen domestik sebesar 17,5 juta ton atau turun 9,72% dari penjualan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 19,38 juta ton.

Penjualan di wilayah Jawa menyentuh angka 24,38 juta ton atau 54,60% dari total penjualan domestik. Penjualan di wilayah Jawa terkoreksi 10,93% dari realisasi tahun lalu, yang mencapai 27,37 juta. Terpantau, konsumsi semen di  semua wilayah Jawa mengalami kontraksi.

Di wilayah DKI Jakarta, penjualan semen terkontraksi 4,17% menjadi 2,09 juta ton. Kemudian, di wilayah Jawa Barat penjualan semen tergerus hingga 12,2 % menjadi 7,59 juta ton. Kontraksi terbesar terjadi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, dimana konsumsi semen anjlok 30,01% menjadi hanya 739.823 ton dari sebelumnya mencapai 1,057 juta ton.

Baca Juga: Catat kenaikan laba dua digit di tengah pandemi, begini rekomendasi saham SMGR

Hal yang sama juga terjadi di wilayah luar Jawa. Penjualan semen di wilayah Sumatra sepanjang 9 bulan pertama 2020 sebesar 9,69 juta ton, turun 3,61% secara tahunan. Di Pulau Kalimantan, penjualan semen hanya mencapai 2,79 juta ton (-11,35%) sementara di wilayah Sulawesi, angka penjualan semen turun 10,67% menjadi 3,71 juta ton.

Lebih lanjut, di wilayah Kepulauan Nusa Tenggara, penjualan semen terkoreksi 5,51% secara tahunan menjadi 2,66 juta ton. Pertumbuhan positif hanya terjadi di wilayah Indonesia Timur dimana penjualan semen mencapai 1,39 juta ton atau melesat 12,36% dari realisasi tahun lalu.

Baca Juga: Ekonomi berangsur pulih, Semen Indonesia (SMGR) masih prospektif

Namun, kinerja positif justru ditunjukkan oleh ekspor semen yang tumbuh 44,85% secara year-on-year menjadi 6,85 juta di 9 bulan pertama 2020. Angka ini terdiri atas ekspor semen sebesar 717.760 ton (-24,84%) dan ekspor klinker sebanyak 6,14 juta atau tumbuh 62,46% secara tahunan.

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) masih menjadi market leader di industri semen tanah air, dengan penguasaan pasar (market share) lebih dari 50% hingga September 2020. Dari sisi volume, tercatat volume penjualan  Semen Indonesia Group hingga 9 bulan pertama 2020 sebesar 29,13 juta ton atau menurun 2,9% dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun lalu yakni 30,01 juta ton.

Baca Juga: Tambang andesit baru milik Indocement (INTP) punya usia produktif hingga 30 tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×