Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan semen domestik turut terkontraksi akibat pandemi Covid-19. Melansir data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Rabu (4/11), hingga September 2020, penjualan semen domestik berada di angka 44,65 juta ton. Realisasi ini turun 8,52% dari realisasi penjualan di periode 9 bulan pertama tahun lalu yang mencapai 48,80 juta ton.
Di kuartal ketiga saja, penjualan semen domestik sebesar 17,5 juta ton atau turun 9,72% dari penjualan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 19,38 juta ton.
Penjualan di wilayah Jawa menyentuh angka 24,38 juta ton atau 54,60% dari total penjualan domestik. Penjualan di wilayah Jawa terkoreksi 10,93% dari realisasi tahun lalu, yang mencapai 27,37 juta. Terpantau, konsumsi semen di semua wilayah Jawa mengalami kontraksi.
Di wilayah DKI Jakarta, penjualan semen terkontraksi 4,17% menjadi 2,09 juta ton. Kemudian, di wilayah Jawa Barat penjualan semen tergerus hingga 12,2 % menjadi 7,59 juta ton. Kontraksi terbesar terjadi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, dimana konsumsi semen anjlok 30,01% menjadi hanya 739.823 ton dari sebelumnya mencapai 1,057 juta ton.
Baca Juga: Catat kenaikan laba dua digit di tengah pandemi, begini rekomendasi saham SMGR
Hal yang sama juga terjadi di wilayah luar Jawa. Penjualan semen di wilayah Sumatra sepanjang 9 bulan pertama 2020 sebesar 9,69 juta ton, turun 3,61% secara tahunan. Di Pulau Kalimantan, penjualan semen hanya mencapai 2,79 juta ton (-11,35%) sementara di wilayah Sulawesi, angka penjualan semen turun 10,67% menjadi 3,71 juta ton.
Lebih lanjut, di wilayah Kepulauan Nusa Tenggara, penjualan semen terkoreksi 5,51% secara tahunan menjadi 2,66 juta ton. Pertumbuhan positif hanya terjadi di wilayah Indonesia Timur dimana penjualan semen mencapai 1,39 juta ton atau melesat 12,36% dari realisasi tahun lalu.
Baca Juga: Ekonomi berangsur pulih, Semen Indonesia (SMGR) masih prospektif
Namun, kinerja positif justru ditunjukkan oleh ekspor semen yang tumbuh 44,85% secara year-on-year menjadi 6,85 juta di 9 bulan pertama 2020. Angka ini terdiri atas ekspor semen sebesar 717.760 ton (-24,84%) dan ekspor klinker sebanyak 6,14 juta atau tumbuh 62,46% secara tahunan.
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) masih menjadi market leader di industri semen tanah air, dengan penguasaan pasar (market share) lebih dari 50% hingga September 2020. Dari sisi volume, tercatat volume penjualan Semen Indonesia Group hingga 9 bulan pertama 2020 sebesar 29,13 juta ton atau menurun 2,9% dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun lalu yakni 30,01 juta ton.
Baca Juga: Tambang andesit baru milik Indocement (INTP) punya usia produktif hingga 30 tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News