kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Kuartal III, marketing sales MTLA baru 63%


Selasa, 14 Oktober 2014 / 19:34 WIB
Kuartal III, marketing sales MTLA baru 63%
ILUSTRASI. Harga beras tetap menjadi salah satu penyumbang inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK), bahkan pada April 2023. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Emiten properti tengah memang melesu tahun ini. Ini tampak dari penjualan atau sales para emiten properti yang bergerak perlahan. Sampai kuartal ketiga, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan marketing sales Rp 698 miliar. Pencapaian ini baru 63,45% dari target 2014 yakni Rp 1,1 triliun.

Ini terdiri dari Rp 439 miliar untuk proyek residensial dan Rp 10 miliar dari perkantoran. Kemudian, MTLA mencatatkan pendapatan berulang atau recurring income yakni Rp 249 miliar. Perolehan recurring income ini berasal dari pusat perbelanjaan Rp 176 miliar, hotel Rp 67 miliar, dan lainnya.

"Memang kita masih sedikit di belakang target," ucap Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan MTLA, Olivia Surodjo, kepada KONTAN, Selasa (14/10).

Maka dari itu, MTLA tengah memperhitungkan kemampuan mengejar target penjualan di November dan Desember. Jika dalam perhitungan ulang tersebut ternyata perkembangannya kurang baik, MTLA akan memangkas target marketing sales tahun ini.

Olivia menyebut, keadaan makroekonomi yang di luar kendali mempengaruhi penjualan segmen menengah atas. Selain itu untuk segmen menengah bawah, MTLA sempat menghentikan penjualan rumah baru di Cibitung sepanjang Maret sampai Agustus. Pasalnya, MTLA ingin fokus melakukan pembangunan residensial.

Selain itu, Olivia bilang bahwa okupansi atau tingkat isian gerai di Grand Metropolitan Bekasi pun belum sepenuhnya. Kata dia, toko yang melakukan penandatanganan telah memenuhi okupansi 98%. Namun pihak yang telah mengisi gerai baru 89% karena beberapa toko memundurkan waktu penempatannya. Sehingga, keadaan ini mempengaruhi belum diraihnya pendapatan sewa ke kantung MTLA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×