Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan pertumbuhan nilai transaksi bruto alias gross transaction value (GTV) dan pendapatan bruto di kuartal kedua tahun ini.
Direktur Utama Grup GOTO Andre Soelistyo menyebut, pertumbuhan nilai transaksi bruto (GTV), pendapatan bruto dan margin bisnis GOTO berkat diferensiasi produk serta bergeser dari bisnis berbasis insentif.
Pada Kuartal II-2022, GOTO mencatatkan pertumbuhan GTV sebesar 39% secara tahunan atawa year on year (yoy) yang mencapai Rp 150,5 triliun. Adapun pendapatan bruto GOTO tumbuh 45% yoy menjadi Rp 5,5 triliun.
"Pertumbuhan pendapatan dan GTV GOTO terutama didorong dari pembaruan skema komisi pedagang e-commerce, pendapatan komisi dari layanan pesan antar makanan, dan pemulihan pada sektor mobilitas," kata Andre dalam keterangannya, Selasa (30/8).
Baca Juga: Masuk Bisnis Kripto, Cek Rekomendasi Saham GOTO untuk Perdagangan Selasa (30/8)
EBITDA GOTO yang disesuaikan mencapai Rp 4,1 triliun di kuartal-II 2022. Nilai ini menciut 14% secara kuartalan dibandingkan Rp 4,8 triliun pada kuartal pertama tahun 2022.
Dalam periode yang sama, rugi EBITDA GOTO mencapai Rp 3,9 triliun, karena pada saat itu GOTO melakukan konservasi modal dalam rangka integrasi Gojek dan Tokopedia.
Margin kontribusi dan EBITDA yang disesuaikan sebagai persentase dari GTV, tumbuh masing-masing 47 basis poin dan 69 basis poin dibandingkan kuartal sebelumnya.
Kalau dirincikan berdasarkan segmen, GTV on-demand services tumbuh 30% yoy mencapai Rp 14,9 triliun pada kuartal II-2022. Sementara, GTV untuk layanan mobilitas, GoRide dan GoCar tumbuh 80% yoy.
Take rate untuk segmen e-commerce meningkat 76 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya, dari 2,4% menjadi 3,1%. Hal ini didorong skema komisi baru pedagang konsumen-ke-konsumen (C2C) , yang telah diluncurkan pada Juni 2022.
Kemudian, GTV segmen financial technology (fintech) services GOTO tumbuh 87% yoy pada kuartal kedua ini. Pendapatan bruto untuk segmen fintech juga mencatatkan pertumbuhan 54% yoy, dengan take rate yang stabil.
Sementara itu, pada semester I-2021, GOTO membukukan pertumbuhan GTV sebesar 42% secara tahunan menjadi sebesar Rp 290,5 triliun. Pendapatan bruto GOTO mencapai Rp 290,5 triliun per Juni 2022 atau naik 49%.
Baca Juga: Bisnis Makin Efisien, Margin Kontribusi GOTO di Kuartal II 2022 Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News