Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kinerja emiten pakan ternak tampaknya tak mampu berkotek nyaring. PT Sierad Produce Tbk (SIPD) pun mengalami kekeringan kinerja.
Dalam laporan keuangan yang baru dirilis perseroan, SIPD merugi Rp 116,84 miliar di kuartal pertama 2015. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, SIPD mampu meraih untung Rp 1,56 miliar.
Pendapatan SIPD pun merosot 26,21% dari RP 656,66 miliar ke posisi Rp 484,52 miliar. Penjualan pengunggasan menjadi penyumbang terbesar Rp 396,41 miliar. Lalu penjualan makanan olahan berkontribusi Rp 87,16 miliar. Terakhir, penjualan peralatan dan lainnya yakni Rp 938,1 juta.
Wakil Direktur Utama SIPD Eko Putro Sandjojo menyadari, harga ayam masih berantakan saat ini. Dengan biaya tinggi dan harga ayam yang rendah, emiten pakan ternak pun mengalami kesulitan. Menurutnya, ini disebabkan oleh pakan ternak yang kelebihan penawaran hingga sekitar 50%.
“Perlu kepemimpinan pemerintah untuk menyelaraskan permintaan dan penawaran. Paling tidak sampai pasar menyerap kapasitas yang ada,” ujarnya, kepada KONTAN, (24/7).
Sekedar informasi, SIPD akan masuk ke bisnis pengolahan daging dengan mengakuisisi PT Great Giant Livestock (GGL) melalui skema obligasi wajib tukar. Eko bilang, SIPD masih dalam tahap perhitungan untuk mencaplok GGL.
Sebelumnya, PT Great Giant Pineapple yang merupakan induk GGL yang juga pemegang saham pengendali SIPD baru saja melakukan tender wajib atau tender offer. Masa penawaran tender offer ini dilakukan 1-31 Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News