kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kuartal I, laba bersih INDF naik 10,8%


Senin, 30 April 2012 / 10:08 WIB
Kuartal I, laba bersih INDF naik 10,8%
ILUSTRASI. Menkes Budi Gunadi sebut hingga saat ini Indonesia sudah mendapatkan 26,2 juta dosis vaksin Covid-19.


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berhasil membukukan laba bersih Rp 815 miliar dalam tiga bulan pertama di tahun ini. Jumlah tersebut naik 10,8% dibanding periode yang sama di tahun lalu.

Manajemen INDF dalam laporan yang dirilis Senin (30/4) menyatakan, kenaikan laba itu disokong penjualan bersih yang juga bertumbuh 9,9% menjadi Rp 11,83 triliun di kuartal pertama tahun ini. Pada kuartal satu tahun lalu, penjualan bersih hanya tercatat Rp 10,76 triliun.

Pertumbuhan penjualan sebagai hasil kontribusi dari seluruh kelompok usaha (grup) yang juga meningkat.

Kontribusi penjualan terbesar berasal dari grup Produk Konsumen Bermerk (CBP) yaitu sebesar 44%. Disusul, grup Bogasari yang menyumbang 25%, lalu grup Agribisnis sebesar 23%, dan grup Distribusi dengan kontribusi 8% terhadap total penjualan Perseroan.

Namun, laba kotor turun tipis dari Rp 3,32 triliun menjadi Rp 3,27 triliun di akhir Maret 2012. Penurunan laba kotor terutama karena lebih rendahnya kinerja grup Agribisnis, lantaran harga CPO dan karet yang turun.

Meski begitu, perusahaan masih mencatatkan kenaikan tipis pada laba usaha, yaitu sekitar 0,4% menjadi Rp 1,78 triliun. Ini terjadi karena beban operasional turun. Sedangkan, laba bersih berhasil naik, karena penurunan beban pajak penghasilan.

Direktur Utama INDF Anthoni Salim menyebut, meskipun harga karet dan CPO turun sehingga memengaruhi kinerja grup Agribisnis, dan grup CBP dan Bogasari menghadapi tantangan besar di pasar, namun perusahaan masih mencatatkan pertumbuhan laba bersih.

"Ini menunjukkan ketangguhan model bisnis kami, serta kemampuan kami dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah," ujarnya dalam rilis Senin (30/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×