kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal I-2018, pendapatan Dharma Satya layu 23%


Selasa, 01 Mei 2018 / 07:05 WIB
Kuartal I-2018, pendapatan Dharma Satya layu 23%


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada kuartal pertama 2018, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membukukan pendapatan sebesar Rp 963 miliar atau turun 23% dari periode sama tahun lalu sebanyak Rp 1,23 triliun.

Kinerja negatif karena Produksi Tandan Buah Segar (TBS) Perseroan mencapai 296.000 ton, atau turun sekitar 24% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Yang di mana produksi pada paruh pertama tahun 2017 mengalami peningkatan pasca El-Nino akibat perubahan siklus produksi.

Dengan total TBS yang diproses turun menjadi 338.000 ton, produksi CPO Perseroan juga mengalami penurunan sekitar 19% menjadi 80.000 ton.

Penurunan tersebut diimbangi oleh membaiknya tingkat ekstraksi minyak sawit (Oil Extraction Rate/OER) menjadi 23,79% dari 21,90% pada periode yang sama tahun lalu, karena kualitas buah yang dipanen menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Harga jual rata-rata untuk produk CPO Perusahaan juga melemah menjadi sekitar Rp 7,7 juta per ton, dibandingkan dengan harga tertinggi pada kuartal I 2017 yang mencapai Rp 8,8 juta per ton.

Direktur Utama Perseroan, Andrianto Oetomo, mengatakan Perseroan telah memperkirakan akan adanya penurunan produksi TBS pada paruh pertama tahun ini, seiring dengan pola produksi tahunan yang mulai normal di wilayah Kalimantan Timur.

Andrianto menjelaskan pada tahun 2017, berlalunya dampak El-Nino ditandai dengan peningkatan jumlah TBS yang yang cukup signifikan pada semester pertama. Namun pada awal tahun 2018 ini, pola produksi kembali ke normal, yang menyebabkan terjadinya penurunan pada hasil TBS yang dipanen.

"Kami optimistis produksi TBS akan kembali tumbuh pada paruh kedua, dengan adanya pemulihan dari dampak El-Nino dan makin luasnya jumlah kebun yang menghasilkan” kata Andrianto dalam keterangan pers, Senin (30/4).

Pada kuartal I tahun ini, Perseroan membukukan EBITDA sebesar Rp 242 miliar mengalami penurunan sekitar 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, dari sisi margin, Perseroan berhasil mempertahankan margin EBITDA pada level 25% pada kuartal I tahun ini dibandingkan 28% pada kuartal I tahun lalu.

Sampai dengan 31 Maret 2018, jumlah kebun menghasilkan (mature area) Perseroan mencapai 79.101 hektare dari total lahan tertanam sebanyak 90.288 hektare, dengan usia rata-rata sekitar 9,6 tahun.

Sementara itu, untuk segmen usaha produk kayu, Perseroan mencatat volume penjualan engineered flooring sebesar 270.000 m2 pada kuartal I tahun 2018, turun 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun demikian, harga rata-rata penjualan engineered flooring naik sekitar 9% dibandingkan tahun lalu, yang diakibatkan beralihnya produksi ke produk bernilai tambah tinggi.

Sedangkan volume penjualan panel Perseroan pada kuartal I 2018 tercatat sebesar 19.000 m3, mengalami kenaikan 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan harga jual rata-rata panel juga meningkat sekitar 12% menyusul membaiknya permintaan pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×