Reporter: Cindy Silviana Sukma, Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Harga komoditas energi seperti minyak mentah, batubara dan gas alam merangkak naik. Krisis politik di Mesir membuat pasar khawatir pasokan minyak dunia bakal terganggu sehinga membuat harga minyak terangkat. Ini membuat harga batubara dan gas alam ikut terkerek.
Harga minyak mentah untuk pengiriman Agustus 2013 di Bursa Nymex, Senin (8/7) pukul 13.00 WIB, sempat menyentuh US$ 103,36 per barel. Ini merupakan level tertinggi sejak 2 Juli 2012. Meski di perdagangan sore pukul 17.30 WIB, harga minyak kembali terkoreksi 0,57% menjadi US$ 102,63 per barel dibanding harga di akhir pekan lalu.
Aksi protes pendukung Muhammad Mursi setelah dilengserkan dari kursi Presiden Mesir, memicu instabilitas harga minyak. Maklum, Mesir menjadi penghubung perdagangan, terutama untuk distribusi minyak dunia melalui terusan Suez yang menghubungkan Suez dengan laut Mediterania.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, selama ketidakpastian di Mesir masih berlanjut, maka psikologis pasar cenderung khawatir dengan pasokan minyak. Prediksi Nizar, harga minyak dalam sepekan ini akan sideways di US$ 100 per barel hingga US$ 104,50 per barel.
Sementara, harga batubara untuk pengiriman Agustus, Jumat (5/7), naik 0,19% menjadi US$ 77,75 per ton dibanding sehari sebelumnya. Analis PT Millenium Penata Futures, Suluh Adil Wicaksono mengatakan, tren harga batubara masih akan naik, sebab tren harga minyak juga berpotensi naik dan menjajal level US$ 105 per barel.
Suluh memperkirakan, harga batubara masih akan naik terbatas hingga Kamis ini di kisaran harga US$ 76 per ton-US$ 80 per metrik ton.
Adapun, harga gas alam untuk pengiriman Agustus, Senin (8/7), pukul 17.30 WIB, menguat 1,52% menjadi US$ 3,67 per milion metric british thermal unit (mmbtu).
Senior analis PT Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir bilang, meski krisis Mesir mengangkat harga komoditas energi, namun kekhawatiran perlambatan ekonomi China akan menahan laju gas alam. Hingga akhir pekan ini, harga gas alam masih akan flat dengan kecenderungan melemah di kisaran US$ 3,52 mmbtu - US$ 3,56 mmbtu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News